• Home
  • Perjalanan
  • Sosial Media
  • Puisi
    • Puisi Indonesia
    • Gurindam Indonesia
    • Pantun Indonesia
    • Pantun Modern
    • Syair Indonesia
  • Pictures
  • Kirim Puisi
  • Puisi Pembaca
  • Upload Pictures
Friday, January 8, 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Studio Aksara
-18 °c
  • Home
  • Perjalanan
  • Sosial Media
  • Puisi
    • Puisi Indonesia
    • Gurindam Indonesia
    • Pantun Indonesia
    • Pantun Modern
    • Syair Indonesia
  • Pictures
  • Kirim Puisi
  • Puisi Pembaca
  • Upload Pictures
  • Home
  • Perjalanan
  • Sosial Media
  • Puisi
    • Puisi Indonesia
    • Gurindam Indonesia
    • Pantun Indonesia
    • Pantun Modern
    • Syair Indonesia
  • Pictures
  • Kirim Puisi
  • Puisi Pembaca
  • Upload Pictures
No Result
View All Result
Studio Aksara
No Result
View All Result
Home Perjalanan

BUMANTARA BAHASA

by admin
September 15, 2019
in Perjalanan
76
0
SHARES
358
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Meratapi berabad-abad tahun silam
Ketika berjuta-juta rakyat
Tak mampu berkata dalam satu bahasa
Kita hanyalah segerombolan mangsa dari kolonialis
Dibabat habis jiwa, raga, dan tanah warisan
Harta dirampasi, anak dikawini, istri dinodai, suami dieksekusi

Lawan
Kata yang melayang
di tengah-tengah mega pemikiran
dan kala itu
musuh kita berjuta-juta kolonialis
Kami mati sia-sia

Bahasa kami masih berbeda, berparak, berlainan, tak terpaut

Lantas
Para pemuda dan tetua
Ingin cucu-cucunya
Menghirup udara kebebasan
Tanpa kolonialis
Tanpa darah dan jajahan

Lewat bahasa persatuan

Bumantara bahasa menyatukan mega kebebasan
Menyatukan bangsa
Menyatukan khitah negeri

Kini
Lihatlah indonesia
Bumi hijau memerkahkan sawah
Langit biru melayangkan bianglala
Jernihnya air membuihkan lautan

Indonesia
Singahsana para pejuang
Demokrasi
Digengam negeri

Magelang, 14 Jan 2018
#sumpahpemuda2018

https://rajaview.id/F0yx2QzzeYdOajbWfVFmW8a9jhfzZrg57u3kDL9K
admin

admin

Next Post

Syair Rakyat Indonesia

Comments 76

  1. Taufiq Surya says:
    1 year ago

    Waktu dijajah
    Luka lara dan batin tercecer
    Tak terhenti untuk menerima hembusan air mata
    Di kelilingi rasa paksaan
    Harta hidup ini diminta
    Di kubur keinginan dan kebebasan
    Hawa napsu selalu berjalan tak berhenti waktu

    Menyerang
    Ungkapan fisik hati, dan tindakan
    Menancapkan tombak bambu dalam raganya
    1 milyar orang tak kan jadi satu arti untuk berhenti membabat kata rasa ini
    Kematian ku tak kan terukur rasa tak berguna

    Ungkapan satu suara tak jadi krikil dan yang penting sikap dari gerakan itu kuat

    Setelahnya
    Nyawa yang di inginkan
    Sepadan dengan hinaan, sindiran, gertakan, cemooh
    Lupa keinginan
    Lupa kemauan

    Dengan ujung impian di puncak

    Terbebas kemauan diri sendiri
    Merangkul satu keingunan untuk merdeka
    Memeluk sutra kebebasan

    Detik ini
    Pandang tanah ibu pertiwi
    Menerangkan arti kehidupan
    Embusan angin merangkai kata kebahagiaan
    Tetesan hujan begitu merekah kebahagiaan

    Pertiwi
    Ketenangan arti kebahagiaan
    Penegasan, keadilan dan kebijakan
    Memelu satu maka untuk NKRI

    Reply
    • Noval Fernandika (NIM 182110002) kelas 3A says:
      1 year ago

      Puisi “Bumantara Bahasa” merupakan puisi yang menggambarkan kisah pedih bangsa Indonesia jaman dahulu sebagai bangsa koloni selama tiga setengah abad lamanya. Pedih yang pernah dirasakan para anak bangsa Indonesia.

      Bangsa asing yang memeras habis-habisan kekayaan dari tangan ibu pertiwi. “Harta dirampasi, anak dikawini, istri dinodai, suami dieksekusi” itu menggambarkan betapa keji perbuatan kolonial belanda pada waktu itu. Meratapi nasib harus berjuang mengejar kemerdekaan untuk kenikmatan anak cucu nanti.

      Namun kini, putra putri bangsa bisa melihat hijaunya daratan, birunya air membentang, hirup udara milik kita sendiri. Dalam puisi berpesan kita sebagai generasi penerus haruslah menyambung perjuangan yang sudah nenek moyang kita gapai dan perjuangkan. Kemerdekaan mungkin bisa diraih dan dinikmati, tapi memperthankannyalah yang harus sepenuh hati.

      Reply
  2. Akhmad Fandy kelas 3b Nim 182110047 says:
    1 year ago

    Ada sebagian penggunaan diksi kurang mengerti

    Reply
  3. Akhmad Fandy mauladhani kelas 3b Nim 182110047 says:
    1 year ago

    Puisi tersebut mempunyai tema yang dominan.pada bait ke empat baris pertama sampai tiga mempunyai permain irama yg baik dengan akhiran an

    Reply
  4. Nurul Fitriany (182110050) 3B says:
    1 year ago

    Kritik analisis puisi berupa makna puisi itu menceritakan kilas balik tentang penjajahan yang terjadi contohnya di Indonesia sendiri bagaimana para penjajah memperlakukan rakyat dengan keji. Sedangkan para peribumi belum mengenal bahasa. Saat itu bahasa masih belum sama namun para pemuda menginginkan generasi penerusnya hidup dengan merdeka tanpa dijajah oleh kolonial dengan cara memutuskan bahasa persatuan yang terkandung dalam sumpah pemuda.

    Kritik dari segi analisis yaitu bahasanya mudah dimengerti walaupun ada sebagian yang terkesan kurang menyatu pada bagian setelah kata “menyatukan khitah negeri”, alangkah baiknya diberi kata-kata lagi agar tidak terkesan langsung pada inti pesan puisi tersebut.

    Kritik segi evaluasi terdapat kesalahan dalam penulisan “Lihatlah indonesia” Seharusnya kata “indonesia” Ditulis dengan huruf kapital karena nama negara.

    Reply
  5. Muhamad RafI | 3B | 182110041 says:
    1 year ago

    Muhamad RafI | 3B | 182110041
    Dari puisi berjudul “Bumantara Bahasa” menggambarkan saat rakyat Nusantara yang yang banyak perbedaan bahasa, dan belum menjadi Indonesia harus berjuang sendiri melawan kolonialisme dan harapan kelak anak-cucunya bisa menghirup kebebasan. Kemudian datang generasi harapan yang menyuarakan persatuan dan memperjuangkan kebebasan, dengan suara bahasa persatuan yang lantang Bahasa Indonesia. Dan mimpi kebebasan tercapai Bumi Nusantara menghirup udara yang jernih, dan Indonesia telah menjadi tanah para pejuang.

    Reply
  6. Taufiq Surya says:
    1 year ago

    kau terlahir dari sebuah pemikiran
    prinsip yang menjadikan kau sebuah lambang
    bersumber dari ideologi kerakyatan
    bernafaskan bhinneka tunggal ika

    di tubuh mu terdapat sebuah simbolik
    terdiri dari banyaknya harapan
    tersusupi sebuah mimpi
    menjadikan mu gagah dan tak terjabar

    pandanganmu tajam
    tubuh tegap dan tegar
    menggambarkan rakyat negerimu
    dan kuatnya alam ini menopangnya

    namun kini telah lebur
    garuda kini seolah berubah
    dari sebuah ideologi menjadi tak berarti
    rakyatnya melupakan apa itu perjuangan

    negeri ini kembali di guyur neolib
    berjuta kapitalis asing melakukan pelecehan
    dari apa yang kita pegang saat ini
    prinsip kita disingkirkan oleh kapitalis hitam

    negeri ini telah kehabisan kata
    sehingga menolak pun hanya sandiwara
    idealisme dalam ideologi tergadaikan
    berharap emas sebagai imbalanya

    garuda memandang dari sudut tajam
    meringis karena hilangnya jati diri negeri
    rakyat menjadi barang komoditi
    dapat di jual dan di beli

    ratapan garuda tak berhenti
    namun pemimpin hatinya di kebiri
    rasanya mati akibat kolusi
    sekarung padi hanya berubah menjadi sebatang roti

    negeri ini akan terombang ambing
    harus ada garuda-garuda yang mau berjuang
    rakyat yang menjunjung ideologi
    dan pemerintahan yang berprinsip

    tak akan mati akan idealisme
    tak akan lapar karena ideologi
    demi sebuah harapan negeri
    jangan biarkan garuda meratapinya

    negeri harus segera berubah
    rakyatnya harus di sadari
    jangan biarkan borjuis berkuasa
    atau kiamat akan menjadi sebuah fakta

    negeri ini terdiri dari ideologi
    dibangun dari banyaknya mimpi
    dimana berdiri sang garuda
    dan negeri ini bukan negeri borjuis

    lenyaplah neolib
    hapuskan kapitalisme
    segera nasionalisasi
    jangan biarkan alam ini di miliki asing

    buruh jangan militansi buta
    menyatulah semua elemen
    jangan biarkan ibu pertiwi kembali di gagahi
    sudah saatnya negeri ini berdikari

    Reply
  7. Rizki Nugrahaningsih Nim; 182110007 says:
    1 year ago

    Pada baid pertama meratapi berabad-abad tahun silam ketika berjuta-juta rakyat tak mampu berkata kaya dalam satu bahasa hanyalah segerombolan mangsa dari kolonialis .Di babad habis,jiwa,raga dan tanah waris. Harta dirampasi,anak di kawini ,istri di nodai, suami dieksukusi. Menunjukkan seolah olah rakyat bertahun tahun lamanya tidak mampu mengubah hidupnya , hidupnya hanya seperti itu saja.
    Pada baid ke dua lawan kata yang melayang di tengah-tengah mega pemikiran dan kala itu musuh kita berjuta-juta kolonialis kami mati sia sia .Menunjukkan seolah olah musuh yang mengadu domba dan kata kata hanya melayang dan mempunyai musuh penjajah dan bangsa kita hanya mati sia sia
    Pada baid ke tiga bangsa kami masih berbeda,berparak,berlainan,tak terpaut yaitu menunjukkan seolah olah bangsa kita masih belum kompak.
    Baid ke lima Lantas para pemuda dan tetua ingin cucu cucunya menghirup udara kebebasan tanpa kolonialis tanpa darah dan perjanjian yaitu menggambarkan seolah olah perjuangan kita ingin rakyatnya Bebas dari penjajahan.
    Pada baid ke enam lewat bahasa persatuan yaitu menggambarkan tentang kita bangsa harus bersatu.
    Pada baid ke tujuh Bumantara bahasa menyatukan bangsa menyatukan khitah negeri yaitu menggambarkan tentang kita warga Indonesia harus bersatu menyatukan negeri kita ini.
    Baid ke Delapan kini lihatlah Indonesia bumi hijau memekarkan sawah langit biru melayangkan bianglala jernihnya air membuihkan Lautan yaitu menggambarkan tentang Indonesia telah merdeka terbebas dari penjajah bumi yang hijau dan langit yang biru bahkan air yang jernih sudah bebas kita nikmati.
    Baid ke sembilan Indonesia sigahsana para pejuang demokrasi yaitu itu menggambarkan seolah olah Indonesia sudah menjadi penguasa dan Indonesia Sudah merdeka

    Reply
  8. Raras Ari Asti says:
    1 year ago

    Puisi tersebut sangat menarik, jika dilihat dari sudut pandang pembaca seperti saya. Karena, saya sendiri bisa langsung merasakan bagaimana kondisi rakyat indonesia pada saat masa penjajahan.

    Reply
  9. Nabella dyah nawang wulan says:
    1 year ago

    Puisi “BUMANTARA BAHASA” karya nurul setyorini bertema tentang ingin nemiliki kebebesan dalam berbahasa. Hal ini dapat di rasakan pada bait baitnya yang berbunyi “Tak mampu berkata dalam satu bahasa”
    Dalam hal ini penyair menginginkan semua orang dapat menggunakan bahasa yang sama tanpa ada rasa takut akan adanya kolonialisme di jamannya. Bahkan tetua tetua terdahulu memperjuangkan agar anak cucunya dapa merasakan kebebasan berbahasa, tanpa ada pertumpahan darah dan jajahan.
    Dan sekarang lewat bahasa inilah dapat menyatukan mega kebebasan, menyatukan bangsa, menyatukan khitah negri. Dan penyair menuliskan bahwa skarang indonesia telah berada di masa kejataannya dengan “Bumi hijau memerkahkan sawah
    Langit biru melayangkan bianglala
    Jernihnya air membuihkan lautan” itulah ungkapan penyair.

    Reply
  10. Dela sapira says:
    1 year ago

    Penulis ingin menyampaikan Indonesia memiliki satu bahasa yang tetap hal itu terdapat dalam bait “Tak mampu berkata dalam satu bahasa” Jadi dapat di disimpulkan bahwa waktu itu tidak bisa memiliki satu bahasa karena terdapat kolonialisme dan penjajahan . Para tetua tetua memperjuangkan Indonesia dia ingin anak cucunya menghirup udara kebebasan tanpa darah dan penjajahan. “BUMANTARA BAHASA” Artinya angkasa bahasa atau bisa disebut kebebasan dalam berbahasa. Dan kini perjuangan para tetua tetua itu membuahkan hasil terdapat pada bait “Kini
    Lihatlah indonesia
    Bumi hijau memerkahkan sawah
    Langit biru melayangkan bianglala
    Jernihnya air membuihkan lautan

    Indonesia
    Singahsana para pejuang
    Demokrasi
    Digengam negeri”

    Penulis juga ingin Indonesia merdeka dan merasakan kebebasannya.

    Reply
  11. Tata arifiya augustine/182110042/3A says:
    1 year ago

    Pengarang menciptakan sebuah puisi ‘Bumantara Bahasa’. Penulis mengingatkan kita (para pembaca) tentang bangsa Indonesia bertahun tahun lalu (berabad-abad silam). Ketika rakyat Indonesia sendiri belum memiliki bahasa persatuannya hanya menggunakan bahasa daerah serta bahasa para penjajah, tidak saling mengenal. Indonesia yang masih terjajah saat itu berusaha melawan.
    Lewat bahasa persatuan (Bahasa Indonesia) yang menyatukan Indonesia. Indonesia dengan keindahan alam nya yang bebas dan merdeka.

    Pengarang menggunakan bahasa yang masih bisa dipahami para pembaca, namun setiap katanya masih indah dan puitis. Penulis tidak menggunakan banyak perumpamaan, kiasan, membuat puisi ini mudah dicerna oleh pembaca dari segala kalangan, maknanya denotatif dan konotatif.
    Beberapa kata seperti segerombolan mangsa yang digunakan untuk rakyat Indonesia. Dibabat habis, kata yang melayang, Mega kebebasan. Terdapat juga pada bagian,
    Bumi hijau memerkahkan sawah
    Langit biru melayangkan bianglala
    Jernihnya air membuihkan lautan
    Singahsana para pejuang.
    Mengandung makna konotatif.

    Reply
  12. Esti Handayani Nim : 182110013 says:
    1 year ago

    Meratapi berabad-abad tahun silam ketika berjuta-juta rakyat tak mampu berkata dalam satu bahasa kita hanyalah segerombolan mangsa dari kolonialis dibabat habis jiwa,raga, dan tanah warisan Harta dirampasi, anak dikawini,istri dinodai,semua di eksekusi. Pada bait pertama menunjukkan seolah olah rakyat bertahun-tahun lamanya tidak mampu mengubah hidupnya, hidupnya hanya seperti itu saja.Dan ketika rakyat tidak mampu berkata apapun dengan diam dalam seribu bahasa. Ketika semua milik rakyat dirampas dan habis.
    Pada bait ke tiga bangsa kami masih berbeda, berparak,berlainan,tak terpaut yaitu menunjukkan ketika bangsa kita belum bersatu,belum menjadi satu kesatuan yang utuh dan bersatu
    Pada bait ke empat lantas para pemuda dan tetua ingin cucu cucunya menghirup udara kebebasan tanpa darah dan perjanjian yaitu menggambarkan para pejuang yang menginginkan rakyatnya generasi penerus bangsanya terbebas dari penjajah dan terbebas dari perjanjian apapun itu
    Pada bait ke lima lewat bahasa persatuan yaitu menggambarkan tentang bagaimana kita sebagai bangsa yang harus bersatu, Bahasa Indonesia.
    Pada bait ke enam Bumantara bahasa menyatukan mega kebebasan menyatukan bangsa menyatukan khitah negeri yaitu menggambarkan tentang bangsa Indonesia harus bersatu menyatukan negeri kita ini
    Pada bait ke tujuh Kini lihatlah Indonesia bumi hijau memekarkan sawah langit biru melayangkan bianglala jernihnya air membuihkan lautan yaitu menggambarkan Indonesia dengan segala kekayaan sumber daya alam yang melimpah.Indonesia yang sudah merdeka yang terbebas dari penjajah,bumi yang hijau dan langit yang biru bahkan air yang jernih sudah bebas kita nikmati
    Pada bait ke delapan Indonesia sigahsana para pejuang demokrasi digenggam negri yaitu menggambarkan Indonesia sudah menjadi penguasa dari negerinya sendiri,dan demokrasi pemerintahan yang di pegang sendiri oleh petinggi negeri ini. Dan Indonesia sudah merdeka.

    Reply
  13. Aisyah Nurul Aini 182110027/3A says:
    1 year ago

    Nurul Setyorini, atau lebih dikenal dengan panggilan bu Nurul oleh para mahasiswanya. Ia bertempat tinggal di Magelang. Ia adalah lulusan S1 di Universitas Muhammadiyah Purworejo dan pendidikan tertinggi yaitu S2. Sekarang ia mengajar di Universitas Muhammadiyah Purworejo program studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

    Puisi “Bumantara Bahasa” karya Nurul Setyorini bertema tentang masyarakat sekarang yang mengingat akan masa penjajahan pada waktu silam . Waktu itu para pejuang ditindas oleh kolonialisme dan mereka tidak punya bahasa persatuan hanya menggunakan bahasa daerah, mereka berbicara dengan bahasa yang berbeda beda. Lalu mereka para pejuang menginginkan bahasa persatuan (bahasa Indonesia) agar bahasa mereka sama tanpa menginginkan adanya kolonialisme pada zamannya dan tanpa takut adanya pertumpahan darah dan penjajahan.
    Dari bahasa persatuan maka bersatulah bangsa indonesia, keindahan alam nya yang bebas dan merdeka.

    Reply
  14. Salma Kristianingsih/182110034/3A says:
    1 year ago

    Nurul Setyorini, biasa dipanggil bu Nurul oleh mahasiswanya. Ia bertempat tinggal di Magelang. Ia lulusan S1 di Universitas Muhammadiyah Purworejo dan S2 di UNS. Sekarang ia mengajar di Universitas Muhammadiyah Purworejo program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.Puisi bumantara bahasa karya Nurul setyorini bertema tentang masyarakat sekarang yang mengingatkan kembali akan masa penjajahan pada waktu silam. Waktu itu para pejuang ditindas oleh kolonialisme dan pada saat itu mereka tidak punya bahasa persatuan, mereka berbicara dengan bahasa yang berbeda beda,sampai Bumantara Bahasa menyatukan Indonesia.Lalu para pejuang menginginkan bahasa persatuan agar bahasa mereka sama tanpa menginginkan adanya kolonialisme pada zamannya dan tanpa takut adanya pertumpahan darah dan penjajahan. Dari bahasa persatuan maka bersatulah bangsa Indonesia.

    Reply
  15. Abdul Rasid (182110026) says:
    1 year ago

    Bangsa indonesia telah berabad-abad dijajah. Bangsa Belanda menjajah selama 3,5 abad dan jepang selama 3,5 tahun. Banyak korban jiwa berjatuhan begitu juga dengan harta benda. Rakyat indonesia telah gigih melakukan perlawana namun nihil hasilnya.
    Dengan berjalannya waktu muncul para pejuang seperti halnya bung karno,bung hatta dan lainnya yang memberikan semangat perlawanan kepada rakyat indonesia untuk melakukan perlawana demi untuk masa depan negara indonesia kelak.
    Segala upaya telah dilakukan demi bangsa Indonesia dan membuahkan hasil.kini bangsa indonesia telah merdeka, bebas dari penjajah. Bumi indonesia kaya akan budaya dan keanekaragamannya,tanah subur dimana-mana tetap satu jua meski berbeda-beda.

    Reply
  16. Rika Yuniati / 182110049 / 3B says:
    1 year ago

    Dalam puisi yang berjudul “Bumantara Bahasa” karya Nurul Setyorini ini, arti dari kata “Bumantara” itu sendiri menurut KBBI yaitu awang-awang atau angkasa yang berarti bahasa yang masih dalam awang-awang atau belum pasti masih dalam bayangan. Dalam bait pertama menjelaskan keadaan pada masa penjajahan yang masih belum bisa menggunakan bahasa negara untuk berkomunikasi. Kemudian pada bait kedua menjelaskan bahwa semua hak rakyat dirampas habis . Tidak sampai disitu, rakyatpun tidak tinggal diam, mereka melawan namun mati sia-sia karena kalah jumlah orangnya. Dan pada bait selanjutnya menjelaskan tentang bagaimana keinginan para tokoh-tokoh perjuangan dalam menciptakan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia demi anak dan cucu mereka kelak di masa depan (sekarang). Karena dengan bahasa perstuan dapat menyatukan bangsa yang terdiri dari berbagai jenis bahasa, budaya, dan kepribadian disatukan dengan adanya bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan. Sehingga hal itu bisa diharapkan sebagai senjata terkuat Indonesia dalam melawan penjajah jaman sekarang.

    Reply
  17. Irvan Paksi Ekananto||3A PBSI||182110024 says:
    1 year ago

    Puisi tersebut dapat dianalisis melalui pendekatan analitis. Pada bait pertama “Meratapi berabad-abad tahun silam
    Ketika berjuta-juta rakyat
    Tak mampu berkata dalam satu bahasa
    Kita hanyalah segerombolan mangsa dari kolonialis
    Dibabat habis jiwa, raga, dan tanah warisan
    Harta dirampasi, anak dikawini, istri dinodai, suami dieksekusi” rakyat digambarkan seolah² belum bisa bersatu dan hanya menjadi mangsa bagi para penjajah tanpa bisa melawan.Semua yang rakyat punya dirampas tanpa tersisa oleh penjajah harta,anak,istri,suami dibunuh.
    Pada bait kedua”Lawan
    Kata yang melayang
    di tengah-tengah mega pemikiran
    dan kala itu
    musuh kita berjuta-juta kolonialis
    Kami mati sia-sia
    Bahasa kami masih berbeda, berparak, berlainan, tak terpaut” menggambarkan seolah-olah melawan hanyalah hal yang sia² membuang² nyawa tanpa membuahkan hasil sedikitpun,belum bisa bersatu bahkan dari segi bahasa pun masih sangat berbeda-beda.
    Pada bait ketiga “Lantas
    Para pemuda dan tetua
    Ingin cucu-cucunya
    Menghirup udara kebebasan
    Tanpa kolonialis
    Tanpa darah dan jajahan” menggambarkan impian² dari para pahlawan kita,yaitu ingin generasi berikutnya hidup bebas tanpa ada penjajah dan sistem perbudakan.
    Pada bait keempat “Lewat bahasa persatuan
    Bumantara bahasa menyatukan mega kebebasan
    Menyatukan bangsa
    Menyatukan khitah negeri” rakyat sudah berhasil bersatu,bahasa yang tadinya masih berbeda-beda kini punya 1 jalur dan tujuan yang sama,kita dapat solusi dari semua masalah yang paling besar yang kita hadapi selama ini yaitu perbedaan.
    Pada bait kelima”Kini
    Lihatlah indonesia
    Bumi hijau memerkahkan sawah
    Langit biru melayangkan bianglala
    Jernihnya air membuihkan lautan” menunjukkan keadaan Indonesia saat ini,impian dari para pejuang yang telah terwujud dan menjadi nyata.Sawah yang begitu hijau,langit yang biru tanpa asap peperangan,dan air laut yang begitu jernih yang bisa kita nikmati kini kapanpun itu.
    Dan bait yang terakhir”Indonesia
    Singahsana para pejuang
    Demokrasi
    Digengam negeri” Indonesia saat ini adalah tahta para pejuang dan pahlawan yang tidak boleh digantikan oleh siapapun dan apapun,itu adalah suatu bentuk nyata perjuangan para pahlawan yang telah gugur,demokrasi,persatuan,kerukunan harus digenggan erat atau dijaga oleh seluruh penghuni negeri ini,yaitu semua penghuni Indonesia

    Reply
  18. Asep setiawan /182110018/3A says:
    1 year ago

    Nurul Setyorini, biasa dipanggil bu Nurul oleh mahasiswanya. Ia bertempat tinggal di Magelang. Ia lulusan S1 di Universitas Muhammadiyah Purworejo dan S2 di UNS. Sekarang ia mengajar di Universitas Muhammadiyah Purworejo program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Puisi bumantara bahasa karya Nurul setyorini bertema tentang masyarakat sekarang yang mengingatkan kembali akan masa penjajahan pada waktu silam. Waktu itu para pejuang ditindas oleh kolonialisme dan pada saat itu mereka masih terpecah-pecah daerah yang menyebabkan perbedaan bahasa. Tidak punya bahasa persatuan, mereka berbicara dengan bahasa berbeda beda yang menyebabkan sulitnya menyatukan perbedaan,pandangan dan informasi,sampai Bumantara Bahasa menyatukan Indonesia.Lalu para pejuang menginginkan bahasa persatuan agar bahasa mereka sama tanpa menginginkan adanya kolonialisme pada zamannya dan tanpa takut adanya pertumpahan darah dan penjajahan. Dari bahasa persatuan maka bersatulah bangsa Indonesia. Dengan adanya bahasa indonesia, membuktikan bahwa perbedaan yang ada di Indonesia dapat disatukan tanpa merubah apapun yang memang sudah ada. Karna kita adalah bangsa Indonesia berbahasa Indonesia sebagai persatuan. Selama masih ada persatuan tidak ada yang akan mampu menggoyahkan.

    Reply
  19. Ahmad Abdulloh 3A says:
    1 year ago

    Puisi tersebut menggambarkan penindasan di era penjajahan. Dimana zaman dahulu Nusantara kaya raya dengan segala hasil bumi di dalamnya.
    Para kolonialisme banyak yang tertarik untuk datang ke nusantara ini, tetapi dengan cara kekerasan mereka berambisi untuk mengambil hasil bumi dari nusantara ini, sehingga banyak terjadi penindasan, rampasan, perkosaan, dan pembunuhan.
    Sekarang negara ini sudah merdeka bagaimana pun juga keadannya, sebagai generasi penerus bangsa seharusnya kita menjaga dan mempertahankan negara kesatuan ini, sehingga tidak terjadi penindasan pada zaman dahulu.

    Reply
  20. Muhamad Rafi | 3B | 182110041 says:
    1 year ago

    Dari puisi berjudul “Bumantara Bahasa” menggambarkan saat rakyat Nusantara yang banyak perbedaan bahasa belum menjadi satu menjadi Indonesia harus berjuang sendiri-sendiri melawan kolonialisme melawan penjajah harus merasakan penderitaan yang amat sangat dan harapan kelak anak-cucunya bisa menghirup kebebasan. Yang ada hanya kata lawan dan terus lawan memperjuangkan tanahnya sendiri, kemudian datang generasi harapan para pemuda yang menyuarakan persatuan dan memperjuangkan kebebasan, dengan suara bahasa persatuan yang lantang Bahasa Indonesia. Kini tanah Nusantara telah bersatu menjadi satu menyuarakan bahasa persatuan bahasa Indonesia dan mimpi kebebasan tercapai Bumi Nusantara menghirup udara yang jernih, dan kebanggaan akan para pejuang yang berhasil mengusir para penjajah dengan persatuan, kekuatan bahasa Indonesia “Merdeka”. Para generasi selanjutnya akan bersyukur menikmati tanah air yang bersih, juga luasnya langit kebebasan demokrasi.

    Reply
    • Syifa Fauziah Akmal / 182110053 / 3B says:
      1 year ago

      Dari Puisi BUMANTARA BAHASA dapat dilihat dari bait pertama yang dimana penulis membawa si pembaca untuk melihat kembali kebalakang atau masa lalu. Yang dimana masih belum adanya bahasa atau sesuatu untuk mengutarakan kata yang dirasa pada masa itu, masa penjajahan.
      Terlintas sebuah kata “Lawan” yang ingin diutarakan yang ingin dilakukan namun hanya menjadi kata yang sia-sia.
      Bahasa yang berbeda yang masih susah untuk saling mengerti/memahami.
      Sedangkan para tokoh zaman dahulu yaitu para pemuda dan para tetua ingin cucu-cucunya dan generasi berikutnya bebas dari penjajahan.
      Melalu bahasa persatuan.
      Bumantara yang berartikan Angkasa merupakan suara untuk menyatukan keinginan kebebasan, menyatukan bangsa, dan negri yang merupakan cita-cita.
      Dan kini terlihat setelah tidak adanya penjajahan atau Merdeka, pesona Indonesia terlihat sangat Indah
      Indonesia Merdeka puncak pejuang
      Dan demokrasi yang digengam negeri

      Kritik Analisis, puisi yang bagus ada yang menggunakan bahasa kiasan/perumpamaan maupun majas seperti Bumantara, Mega, Khitah, lalu ada memerkahkan sawah, melayangkan bianglala, membuihkan lautan, itu sangat menarik bagi saya.

      Kritik evaluasi ada kata “indonesia” yang seharusnya menjadi “Indonesia” menggunakan huruf besar.

      Reply
  21. Oni Kansa 3B PBSI 182110055 says:
    1 year ago

    Dalam puisi di atas penulis membandingkan waktu di lihat dari ‘Meratapi berabad-abad tahun silam’ dengan ‘Kini
    Lihatlah Indonesia’
    Penggambaran Indonesia pada masa silam yang di tulis dengan kata yang terasa tragis ‘kita hanyalah segerombolan mangsa dari kolonialis
    Dibabat habis jiwa, raga, dan tanah warisan
    Harta dirampasi, anak dikawini, istri dinodai, suami dieksekusi’ penulis menyampaikan penderitaan keluarga pada masa silam yang mempunyai keingingan memberontak namun tidak berdaya di lihat dari ‘Lawan
    Kata yang melayang
    di tengah-tengah mega pemikiran
    dan kala itu
    musuh kita berjuta-juta kolonialis
    Kami mati sia-sia’ . Penulis dalam puisi tersebut menyampaikan angan keinginan para pendahulu untuk Indonesia yang akan datang yang dapat di lihat dari kata-kata ‘Lantas
    Para pemuda dan tetua
    Ingin cucu-cucunya
    Menghirup udara kebebasan
    Tanpa kolonialis
    Tanpa darah dan jajahan’
    Penulis menyampaikan kepada pembaca tentang bahasa yang pada masa silam tidak tetap kini menjadi jelas di sampaikan pada kata-kata ‘Bahasa kami masih berbeda, berparak, berlainan, tak terpaut’ dan ‘Lewat bahasa persatuan
    Bumantara bahasa menyatukan mega kebebasan
    Menyatukan bangsa
    Menyatukan khitah negeri’.
    Tema yang di angkat penulis adalah perjuangan.
    Penulis menyampaikan pembaca akan kejamnya penjajahan dan besarnya perjuangan di masa silam sehingga menghasilkan hasil yang indah. Sehingga amanat yang penulis sampaikan teruskan lah perjuangan para pejuang dengan menjaga Indonesia,mengharumkan Indonesia dan menjaga bahasa persatuan bahasa Indonesia yang telah di perjuangkan mati-matian oleh para pendahulu. Sebuah perjuangan tidaklah sampai titik di situ saja meskipun Indonesia ‘ Bumi hijau memerkahkan sawah
    Langit biru melayangkan bianglala
    Jernihnya air membuihkan lautan’ namun Indonesia juga ‘Singahsana para pejuang’ Teruskanlah perjuangan.

    Reply
  22. Atika Puspasari [ PBSI 3A NIM 182110020 ] says:
    1 year ago

    Puisi yang dibuat oleh pengarang sangat bagus yang menceritakan sejarah penjajahan di negeri Indonesia dan mengingatkan kepada kita sebagai generasi muda bahwa bahasa itu sangatlah penting karena bahasa mampu mempersatukan suatu bangsa khususnya Bangsa Indonesia. Indonesia yang terdiri dari banyak pulau yang terdapat suku, adat, dan budaya bahasa Indonesia mampu menyatukan negeri Indonesia.

    Reply
  23. Dimas Atho' Nugroho / 182110045 / 3B / says:
    1 year ago

    Dari puisi yang berjudul “Bumantara Bahasa” diatas menceritakan tentang penjajahan kaum kolonial terhadap rakyat pribumi , dimana kaum kolonial tersebut menyiksa para rakyat pribumi habis-habisan bahkan sampai pembunuhan pun terjadi . Bukan berarti rakyat pribumi diam saja mereka melawan para kolonial akan tetapi jumlah kaum kolonial lebih banyak dibanding rakyat pribumi dan oleh sebab itulah rakyat pribumi mati sia-sia.
    Tetapi mereka juga menginginkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan puluhan tahun lalu dimana mereka berharap banyak agar anak dan cucu mereka dapat hidup lebih baik dari pada yang mereka alami puluhan tahun lalu .
    Kini indonesia menjadi negara yang subur akan bumi yang hijau dan kekayaan alamnya .
    Perbedaan bahasa pada masa dulu sangatlah tidak bisa dimengerti akan tetapi mereka tetap bersatu melawan para penjajah.
    Bahasa indonesia pada masa sekarang menjadi bahasa persatuan bangsa ini dari berbagai daerah,wilayah dan juga pulau.
    Menurut saya puisi tersebut sangat bagus untuk dibaca dimana agar para generasi mudanya bisa menengok ke belakang untuk melihat sejarah ,melihat perjuangan para pejuang guna memotivasi hidup agar tidak mudah menyerah.
    Masa dulu dengan sekarang berbeda jauh dulu banyak penjajahan sekarang mungkin hampir tidak ada penjajahan. Maka dari itu, dari puisi diatas di ceritakan bahwa keinginan rakyat peribumi yang ingin merdeka,berdaulat dan bebas dari penjajahan . Ternyata, impian tersebut terwujud untuk para generasinya sampai sekarang .
    Bahasa indonesia pada masa dulu sangatlah berbeda dengan bahasa masa sekarang akan tetapi, bahasa indonesia dapat mempersatukan rakyat peribumi dari berbagai daerah,wilayah dan juga pulau .
    Bahasa memang menjadi peran yang penting untuk menyatukan bangsa dan juga negri ini .

    Reply
  24. Zulfatun Nisa ( 182110048/3B) says:
    1 year ago

    Puisi “BUMANTARA BAHASA” menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia saat dijajah oleh bangsa kolonial.

    Pada bait pertama, menggambarkan bahwa rakyat Indonesia pada zaman penjajahan sangat tertindas, tak mampu melawan, sebab bahasa yang digunakan bermacam-macam sehingga rakyat Indonesia tak mampu menyatukan suaranya. Sehingga banyak terjadi korban jiwa dan anak istri menjadi korban. Selain itu Indonesia tidak mampu menikmati kekayaan yang ada.
    Pada bait kedua, menjelaskan bahwa kata “lawan” seketika pupus dalam benak rakyat Indonesia, sebab kita kalah dari segala hal. Terbukti dari segi senjata, pada saat itu Indonesia melawan menggunakan bambu runcing sedangkan bangsa kolonalis sudah menggunakan senjata api.
    Pada bait ketiga, menjelaskan bahwa bahasa rakyat Indonesia pada saat itu berbeda, bercerai berai satu sama lain.
    Pada bait keempat, menjelaskan bahwa para pejuang kemerdekaan mengharapkan kelak anak cucunya bebas dari pertempuran darah sehingga rakyat Indonesia dapat menghirup udara kebebasan.
    Pada bait kelima, Indonesia bersatu menyatukan bangsa, bahasa demi mewujudkan cita-cita Indonesia.
    Pada bait keenam, menjelaskan Indonesia saat ini dengan Indonesia zaman penjajahan sangatlah berbeda. Kini Indonesia merdeka, makmur dengan kekayaan alam dimana-mana, diantaranya sawah yang subur yang menghasilkan sejuta bahan pangan bagi rakyatnya. Selain itu kekayaan laut yang sangat mempesona dan indah layaknya pelangi.
    Pada bait ketujuh, menjelaskan bahwa kini Indonesia telah merdeka, tahta dan pemerintahan Indonesia digenggam oleh rakyat indonesia tanpa campur tangan bangsa penjajah.

    Dalam puisi “BUMANTARA BAHASA” ide gagasan termasuk lugas yaitu tidak ambigu dan langsung ke pokok masalah alias tidak bertele-tele dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Puisi ini seolah menjadi tamparan keras bagi para pemuda Indonesia mengingat sekarang pemuda sebagian tidak menghargai perjuangan para pahlawan. Sehingga lewat puisi ini, para pemuda Indonesia harus lebih mencintai bangsa Indonesia, harus menggenggam satu sama lain tanpa memandang perbedaan.

    Reply
  25. Siti Mujriatun (182110028) says:
    1 year ago

    Kritik analisis puisi berupa makna tersebut
    pada bait pertama, menggambarkan beratus-ratus tahun rakyat Indonesia dijajah, tidak ada yang mampu bertindak untuk bebas dari itu semua. Semua yang dimiliki dirampas oleh para penjajah.
    Bait ke dua,
    Rakyat mencoba melawan para penjajah tetapi mereka kalah dan mati sia-sia karena jumlah penjajah yang banyak.
    Bait ke tiga,
    Menggambarkan bangsa kita belum bersatu.
    Bait ke empat,
    Para pemuda dan orang tua pada saat itu ingin keturunannya dan para penerusnya terbebas dari penjajah, mempunyai kebebasan, dan tidak sengsara karena di jajah.
    Bait ke lima,
    Melalui bahasa yang dapat mempersatukan dalam sebuah negara.
    Bait ke enam
    Bahasa yang mempersatukan perbedaan dalam sebuah negara atau wilayah. Bahasa persatuan untuk menyatukan bangsa dan menyatukan cita-cita negri ini.
    Bait ke tujuh,
    Kini Indonesia sudah terbebas dari penjajah, kekayaan alam kini sudah bisa kita nikmati.
    Bait ke delapan,
    Kini bangsa Indonesia menjadi kebesaran dan keagungan para pejuang bangsa Indonesia, demokrasi harus kita jalankan dan dijaga dengan sebaik-baiknya.

    Pada puisi tersebut bahasanya mudah dipahami, walaupun masih ada yang sulit dimengerti karena terdapat kiasan.

    Reply
  26. Bintarti Ayu Primastuti nim 182110005 says:
    1 year ago

    puisi tersebut menceritakan tentang penderitaan rakyat indonesia yang kala itu dijajah oleh para penjanjah dan pada kala itu rakyat indonesia tidak dapat melakukan perlawanan terhadap apa yang dilakukan oleh para penjajah. Mereka hanya bisa pasrah, mereka malah seperti tamu dinegari mereka sendiri tidak dapat melakukan apa pun seperti kehendak dan keinginan mereka. Banyak rakyat indonesia telah berjuang untuk melawan para penjajah tetapoi karena jumlah mereka yang tidak sebanding dengan para penjajah maka bangsa indonesia banyak yang mati dan ditambah juga pada saat itu rakyat indonesia belum sepenuhnya menggunakan bahasa indonesia melainkan mereka masih menggunakan bahasa daerah mereka masing- masing.
    Selanjutnya rakyat indonesia mulai bersatu melawan penjajah agar rakyat indonesia dapat menghirup udara kebebasan tanpa ada penjajahan lagi dan generasi kita juga dapat mereka kemerdekaan. Kemudian rakyat indonesia mulai berfikir untuk maju dengan melalui bahasa persatuan, bahasa indonesia dan pada akhirnya bangsa indonesia bisa bersatu dan mewujudkan harapan dan cita- cita seluruh rakyat indonesia menjadi negeri yang bersatu. Dan pada bait terakhir rakyat indonesia bangga karena dapat menikmati kebebasan berkat perjuangan para pahlawan indonesia kita dapat menjadi negara yang bersatu dan makmur dengan kekayaaan alam berlimpah yang terkandung didalamnya. Kita juga bisa menikmati kemerdekaan berkat para pahlawan dan menjadi negara yang demokrasi yang dipegang bangsa indonesia.

    Reply
  27. Hesti Sulistyowati || NIM 182110025 || PBSI 3A says:
    1 year ago

    Puisi yang berjudul “BUMANTARA BAHASA” yang ditulis Nurul Setyorini, menceritakan tentang awal perjuangan bangsa Indonesia yang dijajah selama berabad-abad. Bangsa Indonesia yang kala itu ditindas habis-habisan hingga menimbulkan banyak korban jiwa, raga, bahkan harta.
    1. Kritik melalui segi analisis
    Pada bait pertama, | Meratapi berabad-abad tahun silam |
    | Ketika berjuta-juta rakyat |
    | Tak mampu berkata dalam satu bahasa |
    | Kita hanyalah segerombolan mangsa dari kolonialis |
    | Dibabat habis jiwa, raga, dan tanah warisan
    Harta dirampasi, anak dikawini, istri dinodai, suami dieksekusi |
    Menggambarkan dimana situasi rakyat Indonesia yang mengalami tindasan yang begitu luar biasa karna ulah penjajah.

    Pada bait kedua, | Lawan |
    | Kata yang melayang
    di tengah-tengah mega pemikiran
    dan kala itu
    musuh kita berjuta-juta kolonialis |
    | Kami mati sia-sia |
    | Bahasa kami masih berbeda, berparak, berlainan, tak terpaut |
    Menunjukkan keinginan rakyat untuk melawan penjajah akan tetapi rakyat Indonesia tak berdaya mengingat rakyat yang belum bersatu dan saat itu para kolonialis semakin kejam dengan membabat keji para pejuang.

    Bait ketiga, | Lantas |
    | Para pemuda dan tetua |
    | Ingin cucu-cucunya |
    | Menghirup udara kebebasan |
    | Tanpa kolonialis |
    | Tanpa darah dan jajahan |
    Menggambarkan bahwa sebuah impian para pendahulu agar generasi penerus bisa hidup bebas tanpa tindasan para penjajah.

    Pada bait keempat, | Lewat bahasa persatuan |
    | Bumantara bahasa menyatukan mega kebebasan |
    | Menyatukan bangsa |
    | Menyatukan khitah negeri |•
    Menjelaskan tentang satu tujuan yang dimiliki atau difokuskan oleh seluruh bangsa Indonesia. Dan menyatukan segala gagasan serta membuang egoisme demi tercapainya satu kata yaitu “MERDEKA”

    Bait kelima, | Kini |
    | Lihatlah indonesia |
    | Bumi hijau memerkahkan sawah |
    | Langit biru melayangkan bianglala |
    | Jernihnya air membuihkan lautan |
    Menceritakan tentang sebuah tujuan dan impian yang telah terwujud secara nyata yang kemudian segala kekayaan yang ada dalam negri kita bisa dinikmati oleh penerus bangsa.

    Pada bait terakhir, | Indonesia |
    | Singahsana para pejuang |
    | Demokrasi
    Digengam negeri |
    Menyatakan bahwa para pahlawan yang telah gugur membela tanah air Indonesia merupakan bentuk nyata adanya kemerdekaan yang sedang kita nikmati sekarang. Dan kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjaga serta meneruskan perjuangan para pendahulu dengan menegakkan nilai-nilai Pancasila dan tidak lupa akan jasa para pahlawan yang sangat luar biasa.

    2. Kritik melalui segi evaluasi
    Menurut saya, puisi ini terbilang banyak pengulangan kata seperti “berjuta-juta”, “di tengah-tengah”, “sia-sia”, “cucu-cucunya”, “berabad-abad” yang menurut saya lebih baik dikurangi agar menghemat kata.
    Diksi yang digunakan mudah dipahami sehingga pembaca dengan mudah mengerti apa isi atau makna dari puisi tersebut.

    Reply
  28. Lailatul Septa /182110032/3A says:
    1 year ago

    Pengarang menciptakan puisi ini untuk menggambarkan rakyat jaman penjajahan atas perbedaan bahasa, didalam puisi ini pengarang menciptakan tentang perjuangan rakyat indonesia dari kolonial agar generasi selanjutnya tidak merasakan jajahan kolonialis. Dalam puisi ini pengarang mengekspresikan ide-idenya sehingga puisi ini dapat dipahami dengan jelas, seperti bait pertama yang menunjukan rakyat tidak mampu merubah hidupnya.

    Reply
  29. Nama: Nanda Dwinda Sari NIM : 182110052 says:
    1 year ago

    Kritik analisis puisi berupa makna puisi itu menceritakan kilas balik tentang penjajahan yang terjadi contohnya di Indonesia sendiri bagaimana para penjajah memperlakukan rakyat dengan keji. Sedangkan para peribumi belum mengenal bahasa.
    Puisi BUMANTARA BAHASA menceritakan penindasan di era penjajahan. Pada zaman nusantara yang kaya akan budidaya rempah rempah yang luar biasa, pada akhirnya kolonial banyak yang tertarik untuk merampas kekayaan nusantara tersebut dengan cara kekerasan, pemerkosaan, penindasan dan pembunuhan yang keji. Sekarang negara ini sudah merdeka karena pemuda pemudi bangsa Indonesia menjaga dan mepersatukan negara kesatuan ini dengan mempersatu bahasa, budaya, agar bisa di harapkan sebagai senjata terkuat di Indonesia dalam melawan penjajahan zaman sekarang.

    Reply
  30. Nanda Dwinda Sari (182110052) 3B says:
    1 year ago

    Kritik analisis puisi berupa makna puisi itu menceritakan kilas balik tentang penjajahan yang terjadi contohnya di Indonesia sendiri bagaimana para penjajah memperlakukan rakyat dengan keji. Sedangkan para peribumi belum mengenal bahasa.
    Puisi BUMANTARA BAHASA menceritakan penindasan di era penjajahan sedangkan pribumi belum mengenal bahasa. Pada zaman nusantara yang kaya akan budidaya rempah rempah yang luar biasa, pada akhirnya kolonial banyak yang tertarik untuk merampas kekayaan nusantara tersebut dengan cara kekerasan, pemerkosaan, penindasan dan pembunuhan yang keji. Sekarang negara ini sudah merdeka karena pemuda pemudi bangsa Indonesia menjaga dan mepersatukan negara kesatuan ini dengan mempersatu bahasa, budaya, agar bisa di harapkan sebagai senjata terkuat di Indonesia dalam melawan penjajahan zaman sekarang.

    Reply
  31. Khofifatul Muntaqilah| 3A | 182110006 says:
    1 year ago

    Puisi “Bumantara Bahasa” karangan Nurul Setyorini dapat dianalisis melalui pendekatan yang berusaha memahami, cara pengarang menampilkan gagasan dan mengimajinasikan ide-idenya sehingga membangun adanya keselarasan dan kesatuan dalam membangun totalitas bentuk dan totalitas makna. Sikap kepengarangan Nurul Setyorinu dengan rakyat Indonesia pada masa itu yang mengalami perbedaan bahasa. Pada saat itu Indonesia belum memiliki bahasa nasional sehingga untuk berkomunisakipun sedikit susah. Dengan melawan kolonialis hingga para pejuang banyak yang mati dan harta mereka dirampasi hingga sampai akhirnya para pejuang menang, kemudian dengan menyuarakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia. Maka rakyat indonesia telah bersatu. Kini, generasi selanjutnya dapat menikmati udara bebas tanpa kolonial tanpa penjajah.

    Reply
  32. Salma Hanifah/3B/182110061 says:
    1 year ago

    Dalam puisi “Bumantara Bahasa” menjelaskan tentang bagaimana perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan kolonialisme sebelum adanya bahasa persatuan
    Bait pertama : menceritakan tentang bagaimana penderitaan rakyat Indonesia pada masa kolonialisme, dimana pada saat itu mereka belum mengenal bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia
    Bait kedua : banyak rakyat Indonesia yang telah berjuang melawan penjajah. Namun, pada akhirnya banyak diantara mereka yang meninggal karena kurangnya jumlah pasukan
    Bait ketiga : pada kala itu rakyat Indonesia belum sepenuhnya menggunakan bahasa Indonesia dan masih menggunakan bahasa daerah mereka masing-masing
    Bait keempat : rakyat Indonesia bersatu untuk melawan kolonialisme agar generasi selanjutnya bisa merasakan kemerdekaan bebas dari penjajah
    Bait kelima : untuk mewujudkan kemerdekaan dilakukan melalui mempersatukan bahasa yaitu bahasa Indonesia
    Bait keenam : sehingga bangsa Indonesia bisa bersatu dan mewujudkan cita-cita rakyat
    Bait ketujuh : kemerdekaan diraih berkat para pahlawan sehingga sekarang kita bisa mewujudkan negara demokrasi.
    Bahasa yang digunakan dalam puisi tersebut mudah dipahami sehingga pembaca bisa dengan mudah menangkap apa yang ingin disampaikan oleh penyair.

    Reply
  33. Suci Fassilatul R. says:
    1 year ago

    Puisi yang berjudul “BUMANTARA BAHASA” karya Nurul Setyorini ini mengisahkan rakyat dan para pejuang yang terus ganggu kolonialisme.

    Dalam baris puisi diatas, penyair menjelaskan tentang keadaan Indonesia dan masyarakat nya saat itu, keadaan Indonesia yang sedang dijajah, serta keadaan masyarakat yang tersiksa. Tertera dalam puisinya

    “Dibabat habis jiwa, raga, dan tanah warisan”

    Penyair juga ingin mengungkapkan kepada rakyat bahwa kelak Indonesia harus bangkit, terus berjuang melawan kolonialis.

    Puisi tersebut curahan hati terhadap nasib Indonesia yang memprihatinkan dan mengurai kesedihan, hal itu teridentifikasi dari kata

    “Harta dirampasi, anak dikawini, istri dinodai, suami dieksekusi”.

    Rakyat sata itu ingin merdeka, bahkan ingin melawan sang penjajah mengusir hingga saatnya anak cucu mereka hidup dengan tenang tanpa halangan kolonial yang ingin merebut kasar bangsa Indonesia.

    Dalam karangan ini terdapat kelemahan atau kekurangan yaitu dalam penggunaan kata yang terdapat kata sulit di mengerti.

    Serta dalam kelebihanya karya Nurul Setyorinu ini cukup menarik, karena dalam puisi ini penyair nengisahkan kisah pahit penduduk peribumi pada zaman penjajahan dulu yang menjadikan pengetahuan serta pembelajaran bagi bangsa.

    Bahasa yang digunukanyapun cukup mudah ditafsirkan walau memang terdapat kata yang tidak mudah du pahami. Selain itu terdapat pula pola majas yang digunakan beragam, sehingga menghasilkan keindahan tersendiri di dalamnya. Rima dan sajak menghasilkan makna tersendiri.
    Pembelajaran bagi bangsa.

    Dapat disimpulkan puisi tersebut terdapat kekurangan dan kelebihan, yang mana menjadikan daya tarik sendiri untuk menarik dan menggugah pembaca dalam menghayati nya.

    Reply
  34. Zulfatun Nisa (182110048/3B) says:
    1 year ago

    Puisi “BUMANTARA BAHASA” menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia saat dijajah oleh bangsa kolonial.
    Pada bait pertama, menggambarkan bahwa rakyat Indonesia pada zaman penjajahan sangat tertindas, tak mampu melawan, sebab bahasa yang digunakan bermacam-macam sehingga rakyat Indonesia tak mampu menyatukan suaranya. Sehingga banyak terjadi korban jiwa dan anak istri menjadi korban. Selain itu Indonesia tidak mampu menikmati kekayaan yang ada.
    Pada bait kedua, menjelaskan bahwa kata “lawan” seketika pupus dalam benak rakyat Indonesia, sebab kita kalah dari segala hal. Terbukti dari segi senjata, pada saat itu Indonesia melawan menggunakan bambu runcing sedangkan bangsa kolonalis sudah menggunakan senjata api.
    Pada bait ketiga, menjelaskan bahwa bahasa rakyat Indonesia pada saat itu berbeda, bercerai berai satu sama lain.
    Pada bait keempat, menjelaskan bahwa para pejuang kemerdekaan mengharapkan kelak anak cucunya bebas dari pertempuran darah sehingga rakyat Indonesia dapat menghirup udara kebebasan.
    Pada bait kelima, Indonesia bersatu menyatukan bangsa, bahasa demi mewujudkan cita-cita Indonesia.
    Pada bait keenam, menjelaskan Indonesia saat ini dengan Indonesia zaman penjajahan sangatlah berbeda. Kini Indonesia merdeka, makmur dengan kekayaan alam dimana-mana, diantaranya sawah yang subur yang menghasilkan sejuta bahan pangan bagi rakyatnya. Selain itu kekayaan laut yang sangat mempesona dan indah layaknya pelangi.
    Pada bait ketujuh, menjelaskan bahwa kini Indonesia telah merdeka, tahta dan pemerintahan Indonesia digenggam oleh rakyat indonesia tanpa campur tangan bangsa penjajah.
    Dalam puisi “BUMANTARA BAHASA” ide gagasan termasuk lugas yaitu tidak ambigu dan langsung ke pokok masalah alias tidak bertele-tele dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Puisi ini seolah menjadi tamparan keras bagi para pemuda Indonesia mengingat sekarang pemuda sebagian tidak menghargai perjuangan para pahlawan. Sehingga lewat puisi ini, para pemuda Indonesia harus lebih mencintai bangsa Indonesia, harus menggenggam satu sama lain tanpa memandang perbedaan.

    Reply
  35. Inge Anastasya Roselina (182110060) 3B says:
    1 year ago

    Nurul setyorini adalah dosen di FKIP PBSI di Universitas Muhammadiyah Purworejo, bertempat tinggal di Magelang. Ia adalah lulusan S1 di universitas Muhammadiyah Purworejo dan melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi yaitu S2.

    Penulis menciptakan sebuah puisi “Bumantara Bahasa”. (Meratapi berabad-abad tahun silam ketika berjuta-juta rakyat Tak mampu berkata dalam satu bahasa) penulis mengingatkan kita tentang bangsa Indonesia bertahun tahun silam, ketika rakyat Indonesia belum memiliki bahasa persatuan dan hanya menggunakan bahasa daerah yang dimana Indonesia memiliki berbagai macam daerah yang banyak sehingga tidak saling faham dan mengerti bahasa yang satu dengan yang lain. (Kita hanyalah segerombolan mangsa dari kolonialis Dibabat habis jiwa, raga, dan tanah warisan. Harta dirampas, anak dikawini, istri dinodai, suami dieksekusi) sehingga penjajah menjajah rakyat Indonesia habis-habisan tidak mengenal belas kasih dan tidak berperikemanusiaan.

    Penulis menggunakan bahasa yang mudah di pahami para pembaca tetapi tiap-tiap kata masih tetap memiliki keindahan dan puitis. Di puisi ini penulis tidak banyak menggunakan bahasa kiasan sehingga para pembaca dapat mencerna dengan mudah .

    Di puisi bait ke tujuh menggambarkan dari pengorbanan para pahlawan akhirnya bangsa Indonesia memiliki bahasa persatuan yang menyatukan bangsa Indonesia. Sehingga menjadikan bangsa Indonesia merdeka, bebas dari penjajah. Bumi Indonesia kaya akan budaya dan keanekaragaman tetapi tetap di persatukan dengan bahasa Indonesia, tanah air subur dan makmur .

    Reply
  36. Aika kiyani/3B/182110046 says:
    1 year ago

    Dari puisi tersebut dapat di lihat bahwa penulis ingin menyampaikan kesan bahwa Indonesia terdapat bahasa pemersatu bangsa yang membuat bangsa Indonesia bersatu.
    Dari bait pertama penulis menyampaikan berabad abad lamanya,rakyat tak mampu menyuarakan suara terhadap dirinya yang tertindas oleh kolonialis dari harta jiwa dan tanah warisan habis di rebut.
    Dari bait kedua rakyat hanya tau kata lawan namun tak mampu melawan.
    Dari bait ke tiga penulis menyampaikan perbedaan bahasa yang membuat rakyat sulit bersatu.
    Bait keempat mereka rakyat Indonesia ingin menghirup udara segar .
    Dan pada bait bait seterusnya makna dari penulis ingin menyampaikan bahwa dengan satu bahasa Indonesia bisa bersatu melawan kolonialis dan kini Indonesia sudah indah hijau, Indonesia telah merdeka .
    Kritik evaluasi bahasa yang digunakan penulis masih ada bahasa yang sukar dipahami namun bahasa tersebut tetap indah dan membuat kesan yang membuat pembaca ikut hanyut dan terbawa oleh puisi tersebut

    Reply
  37. Farkhatu Haniah 3B (182110039) says:
    1 year ago

    Puisi “Bumantara Manusia” karya Nurul Setiyorini, pada bait pertamanya pengarang berusaha membandingkan kehidupan dengan mencoba berpikir kebelakang tentang penderitaan rakyat Indonesia sebelum merdeka. Pengarang seolah-olah masuk dalam suasana yang dihadapi rakyat pada masa itu dengan menggambarkan penderitaan rakyat dalam baitnya “Kita hanyalah segerombolan mangsa dari kolonialis, dalam puisi tersebut rakyat hanya digunakan sebagai mangsa yang dirampas haknya, dikawini anaknya, dinodai istrinya, suami dieksekusi. Mereka tidak berdaya karena keterbatasan kemampuan bahasanya.
    Sedangkan pada bait ke dua dan ke tiga, pada kata ” Lawan” menggambarkan rakyat Indonesia haruslah bangkit melawan semua keadaan yang menekankan pada penderitaan rakyat. Tetapi, semua itu sia-sia , dengan semangat yg membara namun mati dengan miskin bahasa ditengah pemikiran kritis dan apatis kolonial penjajah.
    Pada bait ke empat, terdapat harapan untuk bebas dari belenggu kolonialis. Mereka berharap generasi penerus bangsa dapat menghirup udara segar menjalankan segala aktivitasnya tanpa adanya pertumpahan darah dan penjajahan negerinya.
    Pada bait selanjutnya, melalui bahasa persatuan, Bahasa Indonesia dengan bahasa yang dimengerti seluruh bangsa dapat menyatukan bangsa dan negara ini. Dalam bait puisi :
    “Kini lihatlah Indonesia
    Bumi hijau memerkahkan sawah
    Langit biru melayangkan bianglala
    Jernihnya air membuihkan lautan ”
    Menggambarkan bahwa saat ini Indonesia sudahlah bebas dari belenggunya, dengan hak-hak yang bebas tanpa terpengaruh kolonial penjajah disertai prinsip demokrasi yang selalu digenggam negeri.
    Kebebasan dalam puisi tersebut mencapai puncaknya dengan ditandai adanya kemerdekaan. Pengarang dalam menyampaikan ide gagasannya menggunakan bahasa yang lugas dan cukup mudah dimengerti.

    Reply
  38. Desita Lianasari 3B NIM 182110044 says:
    1 year ago

    Puisi tersebut menurut saya, bahasanya mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang mudah untuk diartikan kembali bagi pembacanya, karena tidak menggunakan bahasa yang berbelit-belit.
    Isi puisi tersebut, menggambarkan bahwa pada waktu itu penjajahan benar-benar mengorbankan jiwa,raga,nyawa,keluarga,harta. Ada cara agar Indonesia itu tidak dijajah yaitu lewat bahasa persautuan, karena waktu itu bahasanya masih berbeda. Setelah Indonesia merdeka, negara kita menjadi gemah ripah loh jinawi .
    Puisi tersebut menurut saya juga memberikan pesan yang bagus untuk kita yaitu, kita sebagai pemuda Indonesia harus mempertahankan kemerdekaan itu, mendobrak semangat para muda .

    Reply
  39. Noval Fernandika (NIM 182110002) kelas 3A says:
    1 year ago

    Puisi tersebut menggambarkan tentang nasib bangsa Indonesia pada jaman dahulu yang pernah menjadi bangsa koloni belanda selama tiga ratus lima puluh tahun lamanya. Kepedihan yang diratapi bangsa Indonesia akibat perlakuan penjajah yang bertindak sesuka hati. “Harta dirampas, anak dikawini, istri dinodai, suami dieksekusi” kalimat itu menggambarkan betapa kejinya perlakuan bangsa asing terhadap negeri ini. Merampas kekayaan dari tangan ibu pertiwi. Berusaha berjuang untuk kemerdekaan anak cucuk mereka.

    Dalam bait akhir puisi itu memiliki pesan tersirat yaitu, kini bangsa Indonesia yang telah merdeka, sebagai generasi penerus, haruslah kita melanjutkan jejak perjuangan para leluhur kita. Meraih mungkin mudah, menikmati apalgi, tapi mempertahankan itu butuh sepenuh hati.

    Reply
  40. Utari Nanda Saputri (182110054) 3B says:
    1 year ago

    Analisis makna puisi itu menceritakan kilas balik penjajahan di Indonesia, di mana dulu rakyat pribumi banyak yang tertindas karena kurangnya persenjataan untuk melawan penjajah, kekurangan orang, dan bahasa yang berbeda-beda sehingga belum bisa bersatu. Oleh karena itu, dibuatlah bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia agar rakyat pribumi bisa berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan tidak mudah terpengaruh oleh penjajah. Supaya anak cucunya nanti dapat hidup dengan bebas dan sudah mempunyai bahasa persatuan, dan sekarang ini bangsa Indonesia sudah merdeka dari penjajah.

    Kritik dari segi analisis yaitu penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami walaupun ada kata-kata yang jarang didengar oleh orang awam. Contohnya dalam kata berparas dan khitah, mungkin ada sebagian orang awam yang tidak mengerti arti kata tersebut.

    Evaluasi: dalam puisi tersebut terdapat penulisan yang salah yaitu dalam kata “lihatlah indonesia” seharusnya kata indonesia ditulis dengan huruf kapital dan kata singahsana seharusnya itu singgasana.

    Reply
  41. Atika Puspasari [ PBSI 3A NIM 182110020 ] says:
    1 year ago

    Dalam puisi tersebut pengarang teringat kejadian dimasa lalu saat Indoneaia masih dijajah oleh Belanda dan juga mengkritik betapa kejamnya para kolonial yang menjadikan Indonesia sebagai budak yang telah direnggut hak kemerdekaannya.
    Pada bait pertama, pengarang menangisi disertai ucapan yang menyedihkan mengenai kondisi bangsa Indonesia waktu itu yang masih dijajah. Pada bait pertama menekankan bahwa betapa sengsara dan tersiksanya rakyat Indonesia yang hak kemerdekaannua dihancurkan, dilecehkan, dan diinjak² harga diri rakyat Indonesia. Penjajah memperlakukan rakyat Indonesia dengan keras dan kejam. Begitu banyak penderitaan rakyat Indonesia. Saat itu Indonesia belum ada bahasa yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia karena banyaknya ragam bahasa suku budaya di Indonesia.
    Pada bait kedua, menceritakan bahwa rakyat Indonesia yang tertindas oleh penjajah menjadikan rakyat berfikir untuk bisa melawan penjajah agar rakyat bangsa Indonesia bebas dari penindasan sehingga kemerdekaan dapat diraihnya.
    Pada bait ketiga, pada saat itu belum adanya bahasa yang mampu menyatukan bangsa Indonesia.
    Pada bait keempat, menceritakan para pemuda dan juga orang tua menyatakan satu tujuan dan cita² yang luhur untuk Indonesia merdeka. Rakyat Indonesia ingin terbebas dari penjajahan agar anak dan cucunya dapat hidup aman, tentram, damai tidak ada tumpah darah lagi dan juga terbebas dari ikatan kolonial. Sehingga Negara Indonesia Merdeka bukan karena bangsa lain melainkan dari Bangsa Indonesia itu sendiri yang dilakukan oleh pahlawan perjuangan.
    Pada bait kelima, melalui bahasa persatuan bahasa Indonesia,
    Pada bait keenam, Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu yang dapat menyatakan dan mempersatukan Indonesia yang terdiri dari.bebagai ragam bahasa, suku, adat, dan budaya. Dengan adanya Bahasa Indonesia dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
    Pada bait ke tujuh, pengarang menceritakan setelah Indonesia terbebas dari penjajah serta sudah merdeka betapa indah dan kaya alam Indonesia yang begitu menakjubkan dan mempesona yang membuat hidup menjadi nyaman, damai, sejuk, dan bahagia.
    Pada bait ke delapan, Indonesia sebagai tenpat dan bukti bahwa banyak pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan juga dwmokrasi sebagai tatanan hidup bagi warga negara Indonesia.

    Kesimpulan dari puisi Bumantara Bahasa yaitu pengarang ingin menyampaikan bahwa begitu sengsaranya rakyat Indonesia pada saat Jaman Penjajahan dan juga pengarang ingin menyampaikan mengenai pentingnya Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu negara Indonesia. TUT WURI HANDAYANI walaupun berbeda² tetapi tetap satu tujuan (walaupun berbeda bahasa tetapi tetap satu tujuandan satu makna yaitu Bahasa Indonesia)

    Reply
  42. Annisa Nurbaeti (182110022) says:
    1 year ago

    Puisi “Bumantara Bahasa” karya Nurul Setyorini bercerita tentang masa lalu bangsa yang tragis yaitu penjajahan. Waktu itu para pejuang ditindas oleh kolonialisme, mereka kewalahan melawan penjajah yang berjuta-juta banyaknya. Kala itu mereka belum mempunyai bahasa persatuan yang jelas. Mereka berbicara dengan bahasa yang berbeda-beda dan berlainan. Lalu mereka para pejuang negeri membuat bahasa persatuan agar bahasa mereka dan keturunannya sama dan padu. Dan dari bahasa persatuanlah para pejuang muda dan tua berharap akan terbebasnya anak cucu mereka dari kolonialisme dan penjajahan serta hidup tenang dan bebas . Dari bahasa persatuan maka bersatulah bangsa indonesia hingga saat ini.
    Dan sekarang indonesia telah berada pada masa jayanya dengan tanah yang subur dan tenang tanpa suara tembak para penjajah . Dan inilah sekarang Indonesia yang merdeka tempat para pejuang memperjuangkan negeri.

    *Evaluasi penulisan
    Untuk tulisan singahsana seharusnya singgasana ,dan tulisan indonesia seharusnya Indonesia (diawali dengan huruf kapital).
    *Evaluasi bahasa
    Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan tidak berlebih-lebihan sehingga pembaca tidak kesulitan dalam memahami dan mecari makna dari puisi tersebut.

    Reply
  43. Atika Puspasari [ PBSI 3A NIM 182110020 ] says:
    1 year ago

    Puisi yang dibuat oleh pengarang sangat bagus yang menceritakan sejarah penjajahan di negeri Indonesia dan mengingatkan kepada kita sebagai generasi muda bahwa bahasa itu sangatlah penting karena bahasa mampu mempersatukan suatu bangsa khususnya Bangsa Indonesia. Indonesia yang terdiri dari banyak pulau yang terdapat suku, adat, dan budaya bahasa Indonesia mampu menyatukan negeri Indonesia.

    Reply
  44. Aprilia Ayu / 182110010/3A says:
    1 year ago

    Pada puisi tersebut yang berjudul “Bumantara Bahasa” karya Nurul Setyorini atau biasa dipanggil dengan bu Nurul oleh mahasiswa nya , membuat puisi bertemakan tentang ingin memiliki kebebasan dalam berbahasa yang terdapat pada bait nya yang berbunyi “Tak mampu berkata dalam satu bahasa”.
    Semua orang atau masyarakat dapat menggunakan bahasa yang sama tanpa ada rasa takut adanya kolonialisme di jamannya. Mengingatkan kembali akan masa penjajahan pada waktu silam, para pejuang ditindas oleh kolonialisme dan pada saat itu mereka tidak punya bahasa persatuan, mereka berbicara dengan bahasa yang berbeda-beda bahkan tetua-tetua terdahulu memperjuangkan agar anak cucu nya dapat merasakan kebebasan berbahasa tanpa ada pertumpahan darah dan jajahan sampai pada waktu nya Bumantara Bahasa menyatukan Indonesia.
    Dari bahasa persatuan maka bersatulah bangsa Indonesia dengan keanekaragamannya, keindahan alam nya yang bebas dan merdeka, dan juga luasnya langit kebebasan demokrasi.

    Reply
  45. Feri Rohmat says:
    1 year ago

    Menurut saya Puisi berjudul “Bumantara Bahasa”,sudah cukup bagus.
    Maksud pengarang Menceritakan tentang masa penjajahan dan masa sekarang. Dengan membaca dan memahami puisi ini kita bisa mengetahui perjuangan pahlawan yang selalu semangat untuk mencapai kemerdekaan.

    Reply
  46. Wahyu Prasetyo/3B/182110040 says:
    1 year ago

    Nurul Setyorini, biasa dipanggil ibu Nurul oleh mahasiswanya. Bertempat tinggal di Magelang. Beliau lulusan S1 di Universitas Muhammadiyah Purworejo dan S2 di Universitas Sebelas Maret. Beliau sekarang mengajar di Universitas Muhammadiyah Purworejo prodi Pendidikan Sastra dan Bahasa Indonesia.
    Dari puisi yang berjudul “Bimantara Bahasa” menggambarkan rakyat Nusantara yang ditindas habis habisan oleh kolonialisme sehingga menimbulkan banyak penderitaan. Pada saat itu banyak perbedaan bahasa sehingga dalam melawan kolonialisme masih sendiri sendiri, tidak ada kesatuan dan persatuan. Oleh sebab itu para pejuang terus melakukan perlawanan hingga terpikir untuk melakukan persatuan dan kesatuan, menyuarakan Bahasa persatuan Bahasa Indonesia. Dengan adanya hal itu kita pun terbebas dari kolonialisme. Kita bisa menghirup udara segar. Penindasan pun sudah tiada. Anak dan cucu cucu pun bisa merasakan merdeka.

    Reply
  47. Kuni Rofikoh(182110056) kelas 3b says:
    1 year ago

    Puisi “Bumantara Bahasa” karya Nurul Setyorini, memiliki makna tentang perjuangan bangsa Indonesia sebelum merdeka. Pada bait pertama menceritakan tentang mereka yang tak mampu berkata dalam satu bahasa karena saat itu perjuangan masih bersifat kedaerahan sehingga sangat mudah dikalahkan oleh penjajah. Pada bait kedua bermakna mereka ingin lawan, namun itu hanya sebuah angan karena masih adanya perbedaan. Bait keempat bermakna suatu cita-cita dari tetua dan pemuda agar kelak cucu-cucunya menghirup udara kebebasan yaitu kemerdekaan. Melalui bahasa pemersatu dapat menyatukan bangsa. Kemudian bait ketujuh berarti sesuatu yang ingin ditunjukkan kepada pembaca bahwa kini Indonesia telah merdeka, bersatu. Tanahnya subur, damai langitnya cerah dengan kebahagiaan pelangi yang indah dan air yang jernih melambangkan sebuah kehidupan. Bait terakhir bermakna bahwa Indonesia tempat para pejuang, Indonesia milik rakyat Indonesia.
    Dari makna puisi tersebut dapat disimpulkan bahwa puisi “Bumantara Bahasa” mudah dipahami, pesannya tersampaikan kepada pembaca juga terdapat beberapa penggunaan diksi yang menarik. Namun ada beberapa yang perlu dibenahi seperti kesalahan dalam penulisan seperti kata “singahsana” harusnya “singgasana”. Secara keseluruhan puisi ini bagus untuk dibaca karena mengandung pesan yang bagus.

    Reply
  48. Galang Setyaki Sri Satmoko |182110037| 3A PBSI says:
    1 year ago

    Dalam puisi yang berjudul “BUMANTARA BAHASA” karya Nurul Setyorini ini memiliki kata “Bumantara” yang di dalam KBBI adalah awang awang, angkasa. Sehingga “Bumantara Bahasa” itu sendiri artinya bahasa yang masih dalam angan angan, dalam bayangan (belum terwujud).

    Meratapi berabad-abad tahun silam
    Ketika berjuta-juta rakyat
    Tak mampu berkata dalam satu bahasa
    Kita hanyalah segerombolan mangsa dari kolonialis
    Dibabat habis jiwa, raga, dan tanah warisan
    Harta dirampasi, anak dikawini, istri dinodai, suami dieksekusi

    Pada bait pertama, menceritakan seolah-olah kita yang diceritakan dalam puisi tersebut sedang menangisi, membayangkan kejadian-kejadian yang terjadi beberapa ratus tahun yang lalu. Dimana berjuta rakyat tak dapat saling berinteraksi dengan baik karena bahasa pemersatu belum lahir, dan kita berbicara hanya dengan bahasa yang ada. Sebab pada saat itu kita dijajah dan baginya kolonial (penjajah) kita rakyat Indonesia hanya mangsa (makanan bagi penjajah). Sehingga penjajah terus menerus menjajah, merebut, mengambil kekayaan yang ada di Indonesia dengan membunuh rakyat Indonesia.

    Lawan
    Kata yang melayang
    di tengah-tengah mega pemikiran
    dan kala itu
    musuh kita berjuta-juta kolonialis
    Kami mati sia-sia

    Pada bait kedua, menjelaskan bahwa hanya ada kata lawan yang terlontar dari mulut para pejuang untuk melawan penjajah. Karena sejatinya hanya ada merdeka atau mati. Walaupun demikian pada akhirnya penjajah lebih besar, lebih banyak dan para pejuang mati terbunuh sia-sia.

    Bahasa kami masih berbeda, berparak, berlainan, tak terpaut

    Pada bait ketiga, menjelaskan bahwa kita belum merdeka, bahasa kita masih berbeda sehingga terjadi kesulitan dalam berkomunikasi dan tak saling mengerti.

    Lantas
    Para pemuda dan tetua
    Ingin cucu-cucunya
    Menghirup udara kebebasan
    Tanpa kolonialis
    Tanpa darah dan jajahan

    Pada baris keempat, menceritakan seolah para pejuang, pahlawan ingin atau mempunyai suatu cita-cita harapan untuk generasi penerus agar hidup bebas berdampingan tanpa adanya suatu penjajahan, saling membunuh atau berperang.

    Lewat bahasa persatuan

    Pada bait kelima, mempunyai makna yaitu bahwa melalui suatu kemenangan yang disebut kemerdekaan (maka muncul bahasa persatuan).

    Bumantara bahasa menyatukan mega kebebasan
    Menyatukan bangsa
    Menyatukan khitah negeri

    Pada bait keenam, menceritakan adanya sebuah harapan bahwa dengan adanya bumantara bahasa dapat menyatukan langit tertinggi kebebasan, menyatukan bangsa, dan juga menyatukan cita-cita negara Indonesia ini.

    Kini
    Lihatlah indonesia
    Bumi hijau memerkahkan sawah
    Langit biru melayangkan bianglala
    Jernihnya air membuihkan lautan

    Pada bait ketujuh, menceritakan kondisi Indonesia sekarang ini. Indonesia yang sudah merdeka, hidup damai sejahtera, makmur sentosa. Ladang yang tadinya tanah kering dan kosong sudah ditanami dengan padi yang tumbuh subur. Langit yang cerah sehingga membuat hari lebih berwarna layaknya pelangi. Air yang jernih pun ikut menimbulkan gelembung gelembung kecil yang menjadi sebuah lautan yang sangat luas.

    Indonesia
    Singahsana para pejuang
    Demokrasi
    Digengam negeri

    Pada bait terakhir, menceritakan Indonesia adalah tempat para pejuang, dan hak setara dalam pengambilan keputusan dipegang oleh seluruh rakyat Indonesia.

    Jadi kesimpulannya adalah bahwa Indonesia pada waktu itu dijajah dan belum tahu, belum memiliki bahasa persatuan. Dengan adanya kata lawan semboyan merdeka atau mati maka para pejuang berani melawan penjajah. Karna hanya itulah satu-satunya cara agar mendapatkan bahasa persatuan kemerdekaan. Dan sekarang Indonesia sudah merdeka memiliki bahasa persatuan Indonesia, mempunyai alam yang hijau dan air yang jernih serta berbagai kekayaan lainnya.

    Kekurangan dan kelebihan puisi. Menurut saya, kekurangan dalam puisi tersebut mungkin hanya terjadi sedikit kesalahan didalam penulisan seperti “indonesia” (seharusnya huruf I besar), singahsana yang (seharusnya singgahsana). Sedangkan untuk kelebihannya puisi ini sangat bagus mengingatkan kita kepada para pahlawan juga, dari segi bahasa juga tidak terlalu tinggi sehingga mudah dipahami semua orang dengan persepsi masing masing. Dalam penggunaan kata juga tidak berlebihan dalam artian tepat dan sesuai.

    Terimakasih.

    Reply
  49. Alayya Indika Bayani (182110057) 3B says:
    1 year ago

    Gambaran yang saya tangkap dari Puisi “Bimantara Bahasa” karya ibu Nurul Setyorini, adalah puisi yang menggambarkan jejak bahasa negeri ini, kita diajak mengingat ketika bangsa ini masih dijajah oleh bangsa kolonial sampai saat bangsa ini bebas. Semua itu tertuang dari kata per kata dari tiap baris dalam bait puisi itu menggambarkan demikian. Dari sana ibu Nurul, mengajak kita untuk sejenak mengingat ulang sejarah dari sudut pandang yang berbeda, yang mungkin tak pernah terbahas saat kita masih ada di bangku SMA dulu.

    Reply
  50. TRI INTEN PRATIWI 3B (182110051) says:
    1 year ago

    Puisi ini dapat dianalisis melalui pendekatan analitis. Pendekatan analitis merupakan suatu pendekatan yang berusaha memahami gagasan, cara pengarang menampilkan atau mengimajinakan ide-idenya, sikap pengarang dalam menampilkan gagasan-gagasannya, elemen intrinsik dan mekanisme hubungan dari setiap elemen intrinsik itu mampu membangun keselarasan totalitas bentuk maupun makna.
    Melalui puisi ini penulis ingin mengajak pembaca untuk lebih memahami dan merenungi bagaimana tentang perjuangan bangsa yang tidak terlepas dengan bahasa sebagai pemersatu bangsa. Arti Bumantara sendiri menurut KBBI adalah awang-awang;angkasa, disini penulis ingin pembaca dapat membayangkan bagaimana pentingnya bahasa dari zaman penjajahan sampai sekarang.
    Pada bait pertama menjelaskan bahwa pada zaman dahulu rakyat Indonesia mengalami penderitaan akibat dijajah kolonialis, kurang bersatunya kita dalam bahasa merupakan faktor yang mempengaruhi dalam penjajahan.
    Pada bait kedua menggambarkan mengenai perlawanan-perlawanan dari kolonialis dan banyak yang mati sia-sia kala itu.
    Selanjutnya pada bait |Bahasa kami masih berbeda, berparak, berlainan, tak terpaut| disini menunjukkan bahwa belum adanya persatuan dari bahasa kita.
    Pada bait selanjutnya adanya keinginan para pejuang dahulu agar generasi selanjutnya dapat merasakan kebebasan atau dapat diartikan sebagai kemerdekaan melalui bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. masih berkaitan dengan bait sebelumnya, bait selanjutnya menjelaskan bahwa bahasa dapat menyatukan bangsa ini dimana dengan bahasa kini Indonesia dapat merasakan kebebasan dan kemakmuran Negeri ini.
    Pilihan kata yang dipakai oleh penulis sebagian besar merupakan ungkapan betapa pentingnya sebuah bahasa untuk bangsa ini dengan menggunakan pilihan kata yang lugas dan mudah dipahami.
    Tipografi dalam puisi ini ada bait yang menggunakan huruf kapital semua pada setiap awal kalimat, ada yang menggunakan huruf besar kecil dan baitnya tidak ada yang menjorok ke dalam.
    Gaya bahasa dalam puisi ini menggunakan gaya bahasa asidenton pada bait harta dirampasi, anak dikawini, istri dinodai, suami dieksekusi
    Sementara amanat dari puisi ini adalah bagaimana kita sebagai bangsa Indonesia memahami betapa pentingya bahasa Indonesia untuk bangsa ini.

    Reply
  51. Feri Rohmat (182110029) kelas 3A says:
    1 year ago

    Menurut saya Puisi berjudul “Bumantara Bahasa”,sudah cukup bagus.
    Maksud pengarang Menceritakan tentang masa penjajahan dan masa sekarang. Dengan membaca dan memahami puisi ini kita bisa mengetahui perjuangan pahlawan yang selalu semangat untuk mencapai kemerdekaan.

    Reply
  52. Inge Anastasya Roselina (182110060) 3B says:
    1 year ago

    Nurul setyorini adalah dosen FKIP PBSI di universitas Muhammadiyah Purworejo, bertempat tinggal di Magelang. Ia adalah lulusan S1 di Universitas Muhammadiyah Purworejo melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi yaitu S2.

    Penulis menciptakan sebuah puisi “Bumantara Bahasa” pada bait pertama (Meratapi berabad-abad tahun silam ketika berjuta-juta rakyat tak mampu berkata dalam satu bahasa) penulis mengingatkan kita pada bangsa Indonesia bertahun tahun lalu dimna rakyatnya belum memiliki bahasa persatuan sehingga memakia bahasa daerah dimna Indonesia mempunyai berbagai macam daerah sehingga mempunyai banyak bahasa dan rakyatnya tidak saling mengerti bahasa satu dengan bahasa yang lain . (Kita hanya segerombol mangsa dari kolonialis Dibabat habis jiwa, raga dan tanah warisan harta dirampas, anak dikawini, istri dinodai dan suami dieksekusi) di bait ini para pembaca mengerti pada saat itu penjajah menjajah habis-habisa rakya Indonesia tidak mengenal belas kasih dan tidak berperikemanusiaan.

    Penulis menggunakan bahasa yang mudah di pahami para pembaca tetapi kata-katanya tetap mempunyai keindahan , dan tidak banyak kata kiasan sehingga mudah di pahami para pembaca dari berbagai kalangan.
    Di puisi bait ke tujuh menggambarkan dari pengorbanan para pahlawan akhirnya bangsa Indonesia memiliki bahasa persatuan yang bisa menyatukan bangsa Indonesia sehingga menjadikan bangsa Indonesia merdeka dan tidak di tindas oleh para penjajah jadilah bumi Indonesia kaya akan budaya dan keanekaragaman tetapi tetap satu jua.

    Reply
  53. Inge Anastasya Roselina (182110060) 3B says:
    1 year ago

    Nurul setyorini adalah dosen FKIP PBSI di universitas Muhammadiyah Purworejo, bertempat tinggal di Magelang. Ia adalah lulusan S1 di Universitas Muhammadiyah Purworejo melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi yaitu S2.

    Penulis menciptakan sebuah puisi “Bumantara Bahasa” pada bait pertama (Meratapi berabad-abad tahun silam ketika berjuta-juta rakyat tak mampu berkata dalam satu bahasa) penulis mengingatkan kita pada bangsa Indonesia bertahun tahun lalu dimna rakyatnya belum memiliki bahasa persatuan sehingga memakia bahasa daerah dimna Indonesia mempunyai berbagai macam daerah sehingga mempunyai banyak bahasa dan rakyatnya tidak saling mengerti bahasa satu dengan bahasa yang lain . (Kita hanya segerombol mangsa dari kolonialis Dibabat habis jiwa, raga dan tanah warisan harta dirampas, anak dikawini, istri dinodai dan suami dieksekusi) di bait ini para pembaca mengerti pada saat itu penjajah menjajah habis-habisa rakya Indonesia tidak mengenal belas kasih dan tidak berperikemanusiaan.

    Penulis menggunakan bahasa yang mudah di pahami para pembaca tetapi kata-katanya tetap mempunyai keindahan , dan tidak banyak kata kiasan sehingga mudah di pahami para pembaca dari berbagai kalangan.
    Di puisi bait ke tujuh menggambarkan dari pengorbanan para pahlawan akhirnya bangsa Indonesia memiliki bahasa persatuan yang bisa menyatukan bangsa Indonesia sehingga menjadikan bangsa Indonesia merdeka dan tidak di tindas oleh para penjajah jadilah bumi Indonesia kaya akan budaya dan keanekaragaman tetapi tetap satu jua.

    Reply
  54. Fuput Cinar Refilya (182110043) 3B says:
    1 year ago

    Puisi berjudul “Bumantara Bahasa” Karya Nurul Setyorini dapat dianalisis melalui pendekatan analitis yaitu sebagai berikut:
    1.) Pada bait pertama, “Meratapi berabad-abad tahun silam
    Ketika berjuta-juta rakyat
    Tak mampu berkata dalam satu bahasa
    Kita hanyalah segerombolan mangsa dari kolonialis
    Dibabat habis jiwa, raga, dan tanah warisan
    Harta dirampasi, anak dikawini, istri dinodai, suami dieksekusi.”
    Pengarang seakan-akan mengingatkan masa penjajahan yang sangat keji di Indonesia pada kala itu. Para rakyat belum bisa berkomunikasi dengan bahasa yang sama, bahasanya masih berbeda-beda campur aduk. Rakyat dibantai habis-habisan dan diperlakukan sangat kejam oleh penjajah yang ingin menguasai kekayaan Indonesia ini. Semua harta dicuri, anak-anak suci diperkosa, perempuan dijadikan budak untuk memenuhi hasrat nafsu, dan laki-laki dibunuh dengan cara keji.

    2.) Pada bait selanjutnya, “Lawan
    Kata yang melayang
    di tengah-tengah mega pemikiran
    dan kala itu
    musuh kita berjuta-juta kolonialis
    Kami mati sia-sia
    Bahasa kami masih berbeda, berparak, berlainan, tak terpaut.”
    Menunjukkan seolah-olah rakyat yang menderita tidak tinggal diam, mereka melawan para penjajah tersebut dengan berbagai cara, namun hasilnya hanya mati sia-sia. Bahasa rakyatpun masih berbeda-beda dan tidak saling mengerti sehingga belum bisa bersatu.

    3.) Pada bait selanjutnya, “Lantas
    Para pemuda dan tetua
    Ingin cucu-cucunya
    Menghirup udara kebebasan
    Tanpa kolonialis
    Tanpa darah dan jajahan”
    Para generasi baik muda maupun tua pada saat dijajah mengharapkan untuk generasi berikutnya (kita) sudah bebas dari penjajahan, sudah tidak ada lagi kerja paksa, pembunuhan, penindasan, pemerkosaan, dan kekejaman lainnya. Mereka menginginkan generasi berikutnya cerdas dan bebas dari penjajahan.

    4.) Pada bait selanjutnya, “Lewat bahasa persatuan
    Bumantara bahasa menyatukan mega kebebasan
    Menyatukan bangsa
    Menyatukan khitah negeri.”
    Akhirnya keinginan bangsa Indonesia berhasil, lewat Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia mereka semua berhasil bersatu dan mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk Negara Indonesia Merdeka.

    5.) Pada bait selanjutnya, “Kini
    Lihatlah indonesia
    Bumi hijau memerkahkan sawah
    Langit biru melayangkan bianglala
    Jernihnya air membuihkan lautan.”
    Menunjukkan Indonesia sudah merdeka, Indonesia sudah bebas dari penjajahan, Indonesia berhasil merebut kembali kekayaan alamnya, yaitu sawah dan lautnya sebagai sumber kehidupan di bumi ini.

    6.) Pada bait terakhir, “Indonesia
    Singahsana para pejuang
    Demokrasi
    Digengam negeri.”
    Menunjukkan banyak para pahlawan memperjuangkan hak Indonesia agar tidak dirampas dari penjajah. Indonesia menjadi negara demokrasi yang sangat digenggam erat.

    Selain itu, bahasa yang digunakan oleh pengarang mudah dipahami, bahasanya tidak berbelit-belit, banyak menggunakan kata lugas, namun tetap ada sedikit kata kiasannya. Meskipun begitu, puisi “Bumantara Bahasa” ini tetap indah dan menjadi sindiran keras untuk generasi muda sekarang ini, mengingatkan betapa perihnya perjuangan para pahlawan melawan penjajahan untuk masa depan Indonesia yang bebas dari tangan-tangan penjajahan.

    Reply
  55. Muchlis Ansori (182110004) 3A says:
    1 year ago

    Puisi “Bumantara Bahasa” karya Nurul Setyorini menceritakan tentang perbudakan dan penindasan oleh para penjajah terhadap rakyat Indonesia.
    Rakyat yang bukan berasal dari golongan bangsawan disuruh para penjajah untuk menjadi budak dan menjadi segerombolan mangsa yang menentang penjajah.
    Rakyat mendapatkan ide untuk melakukan perlawanan, namun bahasa daerah yang berbeda dan adanya politik adu domba membuat rakyat bingung, pihak mana yang bisa dipercaya untuk bisa bersatu teguh meraih kemerdekaan, bukan kematian yang sia-sia.
    Para pemuda dan tetua ingin generasi berikutnya hidup dalam cahaya kemerdekaan tanpa adanya kegelapan dari perbudakan dan penindasan.
    Lewat bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia, para pemuda dan tetua bersumpah untuk bersatu teguh meraih kemerdekaan dengan menyatukan bangsa Indonesia tanpa mengenal asal usul keluarga, karena kita satu bangsa dan satu tumpah darah Indonesia.
    Setelah Indonesia merdeka, tugas kita sebagai generasi penerus bangsa adalah menjaga kemerdekaan Indonesia dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan berjuang untuk meraih cita-cita.

    Reply
  56. Anjas Saputra Aji Kusuma/182110035/3A says:
    1 year ago

    Pada bait pertama, menunjukkan berbagai penderitaan rakyat secara mental, fisik, dan krisis ekonomi pada saat masa kolonialis di Indonesia.
    Sedang pada bait ke dua, menggambarkan semangat bangkit untuk melawan kolonialis, dalam keadaan tertekan , mau tidak mau kita harus melawan banyaknya musuh, jika tidak akan mati sia-sia.
    Pada bait ke tiga, menceritakan berbagai keanekaragaman bahasa dalam berkomunikasi sesama rakyat Indonesia terbatas pemahaman.
    Pada bait ke empat, menggambarkan harapan para pemuda dan tetua ingin kedepannya terhadap penerus generasi merasakan kemerdekaan tanpa adanya lagi peperangan.
    Pada bait ke lima, akhirnya dengan adanya Bumantara bahasa dapat menyatukan pemahaman berkomunikasi sesama rakyat Indonesia.
    Pada bait ke enam, kini Indonesia telah merasakan kemerdekaan dalam berbagai aspek manapun.
    Selanjutnya bait terakhir, Indonesia tidak akan lupa jasa para pahlawan dan menghargainya dengan membangun negeri ini.

    Reply
  57. Abdul Khalim (182110011) 3A says:
    1 year ago

    Puisi Bumantara Bahasa menjelaskan bahwa banyak sekali bentuk perjuangan demi merebut kemerdekaan. Arti kata bumantara sendiri di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki makna angkasa. Berdasar pada pemahaman yang saya dapat dari puisi ini, di samping bahasa persatuan menjadi latar belakang teraihnya kemerdekaan, bahasa persatuan juga memiliki martabat yang tinggi sehingga pengarang dari puisi ini menggunakan kata Bumantara yang menggambarkan posisi tinggi dan bersifat meliputi segala aspek kehidupan. Dapat dikatakan pula menurut puisi ini, bahwa bahasa merupakan sesuatu yang sangat luas sama halnya dengan ruang angkasa. Kesimpulannya, puisi ini memiliki intisari yang terkandung di dalam judul, dan isi dari puisi menjadi penjelas.

    Reply
  58. Anwar mufid marsen says:
    1 year ago

    (Anwar Mufid Marsen)NIM (182110036)KELAS 3A
    Indonesia dimana masih belum ada persatuan Bahasa yang membuat bangsa ini menjadi jajahan para koloni,tak mampu melawan hanya pasrah pada keyataan para wanita muda hanya sebage pelampiasan bejat para koloni.

    Tak mau di perbudak mereka melawan di tengah para koloni yang berjuta-juta
    Kami menyetorkan nyawa kepadanya
    Yang mati sia-sia.

    Lantas di dalam diri para tetua dan pemuda mempunyai cita-cita ingin menghirup udara kebebasan tampa penjajahan melalui persatuan bahasa.

    Merdeka merdeka merdeka indonesiaku sekarang tak ada penjajahan koloni di indonesiaku tercinta,tanah subur rumput hijau tak ada pertumpahaan darah bersatulah indonesiaku
    “Satu bahasa bahasa indonesia”

    Reply
  59. Hesti Sulistyowati || NIM 182110025 || PBSI 3A says:
    1 year ago

    Puisi berjudul BUMANTARA BAHASA memiliki arti yang sangat dalam tentang persatuan bahasa dan menggambarkan dari beragamnya bahasa dari masing-masing daerah dipersatukan oleh satu bahasa. Para penikmat puisi tersebut terbawa suasana dengan kata yabg terdapat dalam bait demi bait karena pemilihan diksi yang sangat luar biasa.

    Reply
  60. Galang Setyaki Sri Satmoko |182110037| 3A PBSI says:
    1 year ago

    Dilihat dari segi apresiasi estetik, menurut saya puisi berjudul Bumantara Bahasa tersebut mengandung makna atau nilai keindahan tentang perjuangan melawan penjajah melalui suatu bahasa yaitu bahasa persatuan Indonesia.

    Sehingga dengan meluasnya bahasa Indonesia, dari Sabang sampai Merauke pun dapat berhasil bersatu melawan penjajah walaupun berbeda suku, budaya, adat, ras dll.

    Reply
  61. Esti Handayani says:
    1 year ago

    Puisi Bumantara Bahasa menggambarkan perjuangan dari pejuang bangsa Indonesia untuk menghirup udara kebebasan dan merdeka.Dan menjadikan Indonesia Singahsana para pejuang/menjadi penguasa di negerinya sendiri,kemudian Bumantara menyatukan berbagai macam bahasa yang ada

    Reply
  62. Nabella dyah nawang wulan 2a (182110030) says:
    1 year ago

    Puisi yang di suguhkan membuka mata kita bahwa bangsa indonesia memliki bahasa yang meluas. Dalam konsep keindahan dalam pemilihan objek dan keseimbangan simetris napak jelas dalam kata berparak, berlainan dan mega kebebasan memiliki makna yang mendalam mengenai bahasa.

    Reply
  63. Suci Fassilatul R. says:
    1 year ago

    Analisis estetik
    Puisi itu memiliki keindahan yang mengungkapkan dengan memilih diksi yang jelas. Seperti dalam bait yang tertulis “bahasa kami masih berbeda, berparak, berlainan, tak terpaut” yang bermakna bahwa di negeri kita Indonesia memiliki beribu kata,berjuta bahasa, danberaneka makna.

    Reply
  64. Feri Rohmat (182110029) kelas 3A says:
    1 year ago

    Puisi berjudul “Bumantara Bahasa”,sudah cukup bagus.

    Maksud pengarang menceritakan tentang bangsa indonesia di masa penjajahan dan masa sekarang.
    Para pejuang bangsa melawan penjajah dengan bahasa persatuan untuk menperjuangkan kemerdekaan .

    Reply
  65. Annisa nurbaeti says:
    1 year ago

    Puisi Bumantara Bahasa bercerita dengan bahasa yang kuat dan memukau. Dari puisi tersebut tercipta makna yang mendalam yang membawa pembaca larut ke dalam masa penjajahan kala itu.

    Reply
  66. Noval Fernandika (182110002) 3A says:
    1 year ago

    Puisi Bumanatara Bahasa memiliki perpaduan diksi yang baik dan bervariasi. Sehingga, puisi tersebut memiliki kejenuhan dalam kata-kata dan tidak membosankan untuk dibaca maupun didengarkan.

    Dalam puisi tersebut memiliki makna persatuan bahasa. Nilai estetis yang terkandung dalam setiap diksi yang bervariasi mampu menyampaikan pesan penulis yang terkandung dalam puisi tersebut kepada para pembaca dan pendengar.

    Reply
  67. Raras Ari Asti 182110014 says:
    1 year ago

    Puisi Bumantara Bahasa ini merupakan suatu puisi dengan permainan kata yang terbilang denotatif/jelas. Saat membaca puisi tersebut kita bisa benar- benar membayangkan atau merasakan getirnya kehidupan kala itu. Seperti pada bait pertama ” Harta dirampasi, anak dikawini, istri dinodai, suami di eksekusi”

    Reply
  68. Atika Puspasari [ PBSI 3A NIM 182110020 ] says:
    1 year ago

    Menurut pendapat saya mengenai Puisi Bumantara Bahasa karya Ibu Nurul Setyorini mengandung arti yang dalam, pengarang ingin menyampaikan betapa pentingnya sebuah bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia yang dapat menyatukan negeri Indonesia yang terdiri berbagai ragam suku, budaya, bahasa dan adat di Indonesia. Pengarang juga ingin menyampaikan kepada pembaca mengenai cita² rakyat Indonesia yang ingin terbebas dari penjajahan

    Reply
  69. Bintarti Ayu Primastuti nim 182110005 says:
    1 year ago

    Puisi Bumantera Bahasa menggambarkan perjuangan rakyat indonesia pada waktu itu melawan penjajah. para pembaca puisi ini juga dapat tau bahwa bahasa yang berbeda-beda itu bukan lah suatu halangan untuk mempersatukan bahasa dan menjadikan negara yang merdeka.

    Reply
  70. Dela sapira 2A (182110015) says:
    1 year ago

    Puisi yang berjudul “BUMANTARA BAHASA” Memiliki makna mendalam dan meluas mengenai kebebasan bahasa. Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan bahwa perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialis salah satunya adalah dengan menggunakan bahasa.

    Reply
  71. Irvan Paksi Ekananto||3A PBSI||182110024 says:
    1 year ago

    Puisi yang berjudul “Bumantara Bahasa” memiliki berbagai nilai estetik,dalam penataan kata-kata puisi itu sudah sangat rapih dan nyaman dibaca. Bahasa yang digunakan juga asosiatif,mampu membangkitkan pikiran dan kesadaran pembaca akan pentingnya kesatuan dan persatuan.Selain itu,diksi yang digunakan dalam puisi tersebut juga sudah tepat,pemilihan kata-katanya sudah sesuai dengan isi puisi,imajinasi penulispun juga sudah tersampaikan kepembaca.

    Reply
  72. salma kristianingsih/182110034 says:
    1 year ago

    Puisi Bumantara Bahasa bermakna tentang persatuan bangsa Indonesia.Puisi tersebut menggunakan diksi yang sangat tepat sehingga pembaca ikut terbawa suasana.Dalam puisi tersebut,Bumantara sendiri artinya luas, artinya menyatukan bahasa di Indonesia yang berbeda-beda disetiap wilayah menjadi satu kesatuan dalam satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.a

    Reply
  73. Aisyah Nurul Aini/182110027/3A says:
    1 year ago

    Puisi bumantara bahasa sendiri memiliki arti luas, sehinggga kita sebagai pembaca puisi tersebut ikut merasakan apa yang sedang terjadi di negara indonesia. Salah satu cara bangsa indonesia melawan penjajahan adalah dengan menggunakan bahasa yang menyatukan segalanya.

    Reply
  74. Muchlis Ansori (182110004) 3A says:
    1 year ago

    Puisi Bumanatara Bahasa terdapat kata yang memiliki tipikal petarung. Maksudnya, kata yang sering dipakai dan didengar dengan yang jarang dipakai dan didengar dalam pembuatan puisi mampu menghasilkan sebuah karya puisi yang mampu untuk berduel dengan karya puisi yang lain.

    Dalam puisi tersebut, implementasi kata yang digunakan memiliki makna persatuan. Nilai estetis yang terkandung didalamnya, mampu memberikan semangat kepada pembaca yang ingin bertarung dalam pembuatan suatu karya puisi.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://shopee.prf.hn/l/ryqjXNn

Recommended

PANTUN DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA

1 year ago

Karya Puisi Nana Riskhi Susanti

1 year ago

Popular News

  • PUISI MELAWAN KORUPSI

    PUISI UNTUK PARA KORUPTOR : KUMPULAN SAJAK BERTEMA KORUPSI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget music.
SUBSCRIBE

Category

  • ARTIKEL SASTRA
  • Gurindam Indonesia
  • Mantra Indonesia
  • Pantun Indonesia
  • Pantun Modern
  • Perjalanan
  • Puisi
  • Puisi Indonesia
  • Puisi Pembaca
  • Sosial Media
  • Syair Indonesia
  • Uncategorized

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • Home
  • Perjalanan
  • Sosial Media
  • Puisi
  • Pictures
  • Kirim Puisi
  • Puisi Pembaca
  • Upload Pictures

© 2019 JNews - Artikel seputar teknologi, digital marketing dan social media, Teknokreasi.

No Result
View All Result
  • Home Studio Aksara
    • Sosial Media
    • Perjalanan
  • Puisi
    • Kirim Puisi
    • Puisi Indonesia
    • Syair
    • Pantun

© 2019 JNews - Artikel seputar teknologi, digital marketing dan social media, Teknokreasi.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In