Mataku terkapar, ke arah rokok yang tinggal sebatang
Barang ini membawa cinta bagi kematian anak pecundang
Mataku binal, ke arah rokok yang tinggal sebatang
Barang ini membawa rindu bagi ngilu pemuda telanjang
Sudah dua pekan, engkau ambruk
Karena sebatang rokok yang engkau gengam
Dulu kau katakan barang ini sebuah ramuan
Nyatanya, ini mendekapkan kebinasaan
Tidakaah lebih baik kita tinggalkan
Demi menghindar suatu kebatilan
Tidakah lebih baik kita jauhkan
Demi nyawa yang masih tersimpan