• Home
  • Perjalanan
  • Sosial Media
  • Puisi
    • Puisi Indonesia
    • Gurindam Indonesia
    • Pantun Indonesia
    • Pantun Modern
    • Syair Indonesia
  • Pictures
  • Kirim Puisi
  • Puisi Pembaca
  • Upload Pictures
Friday, January 8, 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Studio Aksara
-18 °c
  • Home
  • Perjalanan
  • Sosial Media
  • Puisi
    • Puisi Indonesia
    • Gurindam Indonesia
    • Pantun Indonesia
    • Pantun Modern
    • Syair Indonesia
  • Pictures
  • Kirim Puisi
  • Puisi Pembaca
  • Upload Pictures
  • Home
  • Perjalanan
  • Sosial Media
  • Puisi
    • Puisi Indonesia
    • Gurindam Indonesia
    • Pantun Indonesia
    • Pantun Modern
    • Syair Indonesia
  • Pictures
  • Kirim Puisi
  • Puisi Pembaca
  • Upload Pictures
No Result
View All Result
Studio Aksara
No Result
View All Result
Home Puisi Puisi Indonesia

Puisi Mawie Ananta Jonie

by admin
November 27, 2019
in Puisi Indonesia
1
0
SHARES
285
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Hasil Karya:

Selama bermukim di RRT (sekarang dikenal RRT Republik Rakyat Tiongkok), sajak-sajaknya antara lain pernah dimuat di The Call, Kancah dan Mimbar lndonesia. Sejak tahun 1989 ia bermukim di negeri Belanda. Seperti para penulis eksil yang lain, Mawie Ananta Jonie juga menerbitkan tulisan-tulisannya di Kreasi, juga di majalah Arah dan Arena. Pada tahun 1994, buku kumpulan sajak pertamanya yang berjudul Nyanyian Persahabatan & Sebuah Surat Musim Bungaterbit di Kreasi No.18. Bukunya yang kedua, Janji pada Yang Mati terbit pada tahun 1998. la juga menjadi salah seorang yang tulisannya diterbitkan bersama dalam Yang Tertindas yang Melawan Tirani I (1997) dan Yang Tertindas yang Melawan Tirani II (1998)

Puisi:

SCHIPHOL AMSTERDAM 

Di lapangan tebang hari ini telah datang ribuan penumpang,
kami sekeluarga adalah bahagian yang terbilang.
Ke Asia, Afrika, Amerika, Australia dan atau ke Eropa,
semua punya tempat tersedia semua sudah bertanda.
Aku adalah seorang perantau asal dari negeri ribuan pulau,
istri dan anak lahir di kaki gunung siang malam menghimbau.
Kemanakah tujuan kami hari ini tanya lelaki seperjalanan,
ke Timur ke benua Asia Indonesia kampung halaman.
Puluhan tahun tak pulang kampung,
biduk tiris patah pendayung.

https://rajaview.id/F0yx2QzzeYdOajbWfVFmW8a9jhfzZrg57u3kDL9K
admin

admin

Next Post

Puisi Medy Loekito

Comments 1

  1. Pingback: Para Penyair dan Karyanya: - Puisi Rakyat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://shopee.prf.hn/l/ryqjXNn

Recommended

Puisi Mawie Ananta Jonie

1 year ago

Karya Puisi Djamil Suherman

1 year ago

Popular News

  • PUISI MELAWAN KORUPSI

    PUISI UNTUK PARA KORUPTOR : KUMPULAN SAJAK BERTEMA KORUPSI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Connect with us

Newsletter

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget music.
SUBSCRIBE

Category

  • ARTIKEL SASTRA
  • Gurindam Indonesia
  • Mantra Indonesia
  • Pantun Indonesia
  • Pantun Modern
  • Perjalanan
  • Puisi
  • Puisi Indonesia
  • Puisi Pembaca
  • Sosial Media
  • Syair Indonesia
  • Uncategorized

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • Home
  • Perjalanan
  • Sosial Media
  • Puisi
  • Pictures
  • Kirim Puisi
  • Puisi Pembaca
  • Upload Pictures

© 2019 JNews - Artikel seputar teknologi, digital marketing dan social media, Teknokreasi.

No Result
View All Result
  • Home Studio Aksara
    • Sosial Media
    • Perjalanan
  • Puisi
    • Kirim Puisi
    • Puisi Indonesia
    • Syair
    • Pantun

© 2019 JNews - Artikel seputar teknologi, digital marketing dan social media, Teknokreasi.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In