Karya pribadi
- Nadhom Cinta (kumpulan puisi, 2012)
- Sastra Nadhom (Kumpulan esai, 2015)
- Suluk Senja (kumpulan puisi, 2015)
Antologi puisi
- Pilar Penyair(OBSESI Press, 2011)
- Rendezvous (TBJT Pendhapa 12, 2011)
- Suara-suara yang Terpinggirkan(Komunitas Danau Angsa, 2012)
- Ayat-ayat Ramadhan(AG Publishing,2012)
- Pilarisme(An Najah Press, 2012)
- Merindu Rasul Dalam Sajak(Penerbit Seruni, 2012)
- Bangga Aku Jadi Rakyat Indonesia(kosakatakita, 2012)
- Kosong=Ada ( puisi religi 108 penyair Indonesia dan Malaysa, 2012)
- Poetry Poetry (120 Indonesian Poem, Amazon.com, 2012)
- Poetry Poetry Flows Into The Sink Into The Gutter (226 indonesian poets, Amazon.com, 2012)
- Negeri 9 Matahari(Teater Welang, 2012)
- Langit Terbakar Saat Anak-Anak Lapar (Teater Welang, 2012)
- Berbagi Kasih(Penerbit SahabatKata, 2012)
- Ayat-ayat Rindu(Gerakan Menulis Nusantara, 2012)
- Sepotong Rindu di dalam Sarung (Shell-Publishing, 2012)
- antologi 127 Penyair; dari Sragen Memandang Indonesia (Komite Sastra Dewan Kesenian Daerah Sragen, 2012 ),
- Indonesia dalam titik 13 (Dewan Kesenian Pekalongan, 2013)
- Creative Writing(Stain Press, 2013)
- Negeri Abal-abal(Kosakatakita, 2013)
- RumahPenyair(Mitra Media, 2013)
- MeruwatIngatan Rahim(KomnasPerempuan, 2013)
- Habis Gelap Terbitlah Sajak (Dewan Kesenian Sragen, 2013)
- PilarPuisi(Stainpress, 2013)
- Dari Dam SengonKeJembatanPanengel(DewanKesenian Kudus, 2013)
- Tifa Nusantara (Temu Karya Sastarawan Nusantara, 2013)
- Solo dalam Puisi(Solo, 2014)
- Lintang Panjer Wengi di Langit Yogya(TBY, 2014)
- Di BawaSadar, Di AtasSadar(StainPress, 2014)
- MushafRindu(An Najah Press, 2014)
- Kumpulan PuisiFokusSasttra(UPI Bandung, 2014)
- Negeri Langit (kosakatakita, 2014)
- LenteraSastra II (Sembilan Mutiara, 2014)
- PuisiMenolakKorupsi (Forum Sastra Surakarta, 2014)
- Memo untukPresiden(Forum Sastra Surakarta, 2014)
- NegeriLaut (Kosakatakita, 2015)
- JalanRemangKesaksian(LPSK, 2015)
- Parangtritis(BukuLitera, 2015)
- Tifa Nusantara 2 (TemuKaryaSastrawan Nusantara, 2015)
- RumahPenyair 3 (Kepompong Press, 2015)
- SyairPersahabatanDua Negara (PustakaSenja, 2015)
Puisi:
sebab adamu
dan langit telah gelap
genap membawaku pada
malam yang asing dan bising
kulihat matamu berbinar
bersinar terang lagi tenang
seperti rumah tempatku berpulang
rindu tak bisa ditangkis
ditangisi, diratapi, atau dihindari
sebab adamu adalah cinta itu sendiri
paguyangan, 2017
pertem(p)u(r)an
seperti hujan kau hujam
aku dengan pernyataan
dan pertanyaan tentang waktu
dingin dan ingin mengekalkan
pertemuan pertempuran
antara basah dan resah
di atas jalanan jalinan
kasih menguap mengucap
kesediaan juga kesetiaan
paguyangan, 2017
kenangan
aku ingin belajar melupakan
meluapkan segala yang terendap
terendam dalam kenangan
agar tak lagi ada sesal
sesak yang timbun
dan rimbun di ingatan
tentang janji yang belum tuntas
tunas-tunas harapan yang dulu
kau siram dengan rindu dan sendu
paguyangan, 2017
lovember
ke mana aku musti
cerita dan ceriakan
hari indah bersamamu?
nun di balik baik
sikapmu juga siapmu
ada cinta cita kau-aku
kelak kita tanam di taman
tak bernama bersama
arungi arus waktu
paguyangan, 2017
movember
ini kali kesepian kesekian
aku dikalahkan perasan
perasaan yang terbuang
luka dan liku jalan
sepanjang menunggu
malam penantian dan penentuan
janji yang diabaikan
dan diabadikan airmata
mataair nestapa
paguyangan, 2017.
Kharakat Cinta
Yah, Aku mafhum betapa Idhar rindumu menjerit Seperti yang kau pesankan lewat semilir angin
Selepas hujan menelanjangi tubuhnyaMenjadi serupa embun, Lalu bayanganmu menjelma ikhfa, Menyamar ingatan paling dalamDan suaramu yang idghom, mendengungkan
Penantian yang terus saja berdentuman.Hatiku gigil mengeja kharakat cinta. Yang tergaris dalam wajah semesta
Dan kau, selalu saja bertanya“apakah cintamu padaku sebatas saktah?”
Kekasih, telah kunadhomkan keresahan hati iniKepada alamat hatimu; bahwa debar jantungku Terwaqofkan di dadamu.
Pondok Pena, 2012
Comments 1